Badan-badan media Amerika mengutip pejabat penegakan hukum yang tidak disebut namanya mengatakan bom yang digunakan dalam serangan Maraton Boston dibuat di apartemen tersangka pembom yang tewas, Tamerlan Tsarnaev, dimana ia tinggal bersama isteri dan anaknya.
Tamerlan tewas dalam tembak menembak dengan polisi tanggal 19 April, beberapa hari setelah pemboman yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 lainnya. Menurut para pejabat, bom diledakkan Tamerlan dan adiknya Dzhokhar, yang sekarang berada dalam tahanan.
Berita terbaru ini menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa jauh isteri Tamerlan tahu mengenai serangan itu. Para penyidik menanyai Katherine Russell dalam upaya menentukan bagaimana tersangka membuat bom dan apakah mereka mendapat bantuan orang lain.
Dikatakan, kedua bersaudara semula berencana melakukan pemboman pada hari Kemerdekaan 4 Juli, dan pernah mempertimbangkan kemungkinan melakukan pemboman bunuh diri. Dzhokhar kabarnya memberitahu polisi, serangan diajukan karena bom selesai dibuat lebih cepat dari rencana.
Tamerlan tewas dalam tembak menembak dengan polisi tanggal 19 April, beberapa hari setelah pemboman yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 lainnya. Menurut para pejabat, bom diledakkan Tamerlan dan adiknya Dzhokhar, yang sekarang berada dalam tahanan.
Berita terbaru ini menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa jauh isteri Tamerlan tahu mengenai serangan itu. Para penyidik menanyai Katherine Russell dalam upaya menentukan bagaimana tersangka membuat bom dan apakah mereka mendapat bantuan orang lain.
Dikatakan, kedua bersaudara semula berencana melakukan pemboman pada hari Kemerdekaan 4 Juli, dan pernah mempertimbangkan kemungkinan melakukan pemboman bunuh diri. Dzhokhar kabarnya memberitahu polisi, serangan diajukan karena bom selesai dibuat lebih cepat dari rencana.