Pria yang tersangka penyerang tentara Perancis di luar museum Louvre di Paris sebegitu jauh tidak mau berbicara dengan para penyidik, kata sumber kehakiman Perancis.
Sementara itu, ayah tersangka telah memberitahu Associated Press putranya bukan teroris.
"Ia dalah pria yang sangat terhormat yang tidak pernah mengganggu siapapun. Ia tidak pernah mepunyai pandangan politik apapun," Kata Reda Refaie al-Hamahmy kepada kantor berita Sabtu malam. "Keprihatinan utamanya dalam kehidupannya adalah pekerjaannya di Uni Emirat Arab," katanya, dan menambahkan bahwa putranya pergi ke Perancis untuk melakukan "pekerjaannya."
Al-Hamahmy menambahkan bahwa ia percaya pada tata peradilan Perancis untuk menemukan kebenaran di balik tuduhan terhadap putranya Abdullah yang berusia 28 tahun itu.
Museum Louvre di Paris dibuka kembali Sabtu pagi, kurang dari 24 jam setelah seorang pria bersenjata pisau ditembak oleh tentara.
Keadaan al-Hamahmy membaik hari Sabtu, menurut jaksa Paris, setelah ditembak empat kali.
Al-Hamahmy dilaporkan meneriakkan “Allahu Akbar” ketika ia menyerang tentara di luar museum tersebut, yang melukai salah seorang dari tentara itu. [gp]