Tersangka utama dalam serangan terror di Paris tahun lalu telah keluar dari rumah sakit di Brussels hari Sabtu (19/3) dan akan menghadapi interogasi resmi dan ekstradisi jalur cepat ke Perancis.
Berbicara kepada para wartawan di Brussels, seorang pengacara yang mewakili Salah Abdeslam mengatakan kliennya akan bekerjasama dengan polisi tetapi akan melawan ekstradisi ke Perancis.
Setelah rapat dewan pertahanan darurat di istana kepresidenan di Paris, Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve menyebut penangkapan Abdeslam di daerah Molenbeek, Brussels, hari Jumat pukulan penting bagi kelompok Negara Islam (ISIS) di Eropa.
Cazeneuve mengatakan bahwa Perancis akan terus melengkapi penegakan hukum dan menjaga keamanan tetap ketat, di tengah tingkat ancaman yang masih sangat tinggi, dan menambahkan bahwa Perancis “harus mempertahankan kewaspadaan sesuai dengan tingkat ancaman.”
Abdeslam dan seorang anggota komplotannya cedera ketika mereka ditangkap oleh polisi hari Jumat.
Polisi internasional (Interpol) meminta kepada negara-negara agar sangat waspada di perbatasan mereka, dengan mengatakan para anggota komplotan Abdeslam kemungkinan akan berusaha lari dari Eropa setelah penangkapan Abdeslam.
Dalam pernyataan hari Sabtu, Interpol menyarankan pengawasan perbatasan yang lebih ketat, terrutama untuk paspor curian. Banyak dari penyerang anggal 13 November dan komplotan mereka melakukan perjalanan dengan dokumen palsu atau curian.
Pejabat Belgia dan Perancis telah mengatakan mereka yakin masih ada anggota lain komplotan itu yang buron.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel menyebut penangkapan hari Jumat Abdeslam “hasil penting dalam perjuangan untuk demokrasi.”
Michel, bersama Presiden Perancis Francois Hollande, berbicara kepada para wartawan di Brussels hari Jumat setelah penangkapan itu. Hollande berada di Brussels untuk menghadiri pertemuan para pemimpin Uni Eropa. [gp]
