Serangan itu terjadi sekitar pukul 11:00 Kamis malam waktu setempat di Fatima, lingkungan Muslim di Bangui.
Seorang saksi mata, Samba Vianney, mengatakan kepada VOA bahwa warga telah berkumpul untuk melayat seorang tetangga yang tewas dalam pertempuran akhir pekan lalu.
Vianney mengatakan ada "suara keras tembakan, diikuti ledakan granat."
Ia menyalahkan serangan itu terhadap anggota milisi anti-Balaka, yang serangan-serangannya telah mendorong puluhan ribu Muslim di Republik Afrika Tengah untuk meninggalkan rumah dan komunitas mereka dalam beberapa bulan ini.
Seorang wartawan VOA di Bangui, Bagassi Koura, melaporkan bahwa Fatima tetap tegang pada hari Jumat. Dia mengatakan tembakan sporadis bisa terdengar di sana-sini, dan sejumlah barikade memblokir lalu lintas di sana dan di bagian-bagian lain kota itu.
Seorang saksi mata, Samba Vianney, mengatakan kepada VOA bahwa warga telah berkumpul untuk melayat seorang tetangga yang tewas dalam pertempuran akhir pekan lalu.
Vianney mengatakan ada "suara keras tembakan, diikuti ledakan granat."
Ia menyalahkan serangan itu terhadap anggota milisi anti-Balaka, yang serangan-serangannya telah mendorong puluhan ribu Muslim di Republik Afrika Tengah untuk meninggalkan rumah dan komunitas mereka dalam beberapa bulan ini.
Seorang wartawan VOA di Bangui, Bagassi Koura, melaporkan bahwa Fatima tetap tegang pada hari Jumat. Dia mengatakan tembakan sporadis bisa terdengar di sana-sini, dan sejumlah barikade memblokir lalu lintas di sana dan di bagian-bagian lain kota itu.