Rusia meluncurkan lebih dari 20 rudal jelajah Jumat pagi dengan sasaran kota-kota di Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv, menewaskan orang-orang yang sedang tidur di apartemen mereka.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa 14 orang tewas, termasuk dua anak berusia 10 tahun, sewaktu serangan rudal menghantam bangunan apartemen di Uman, Ukraina Tengah. Polisi Nasional Ukraina mengatakan kepada AP bahwa 12 orang terluka dan tiga anak-anak diselamatkan dari reruntuhan setelah serangan itu.
Seorang ibu dan anak perempuan balitanya tewas di Dnipro, Ukraina Timur. Tidak ada laporan mengenai korban di Kyiv.
Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara melalui telepon dengan Presiden China XI Jinping mengenai upaya mencari solusi bagi perang di negaranya. Pemimpin China itu mengatakan China akan mengirim seorang utusan perdamaian ke Ukraina.
Setelah serangan rudal hari Jumat, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mencuit, “Cara mewujudkan perdamaian adalah dengan mengusir keluar Rusia dari Ukraina.”
Hari Kamis, Majelis Parlemen Dewan Eropa mengadopsi resolusi yang mengakui bahwa pendeportasian anak-anak Ukraina oleh Rusia menunjukkan bukti genosida.
“Keputusan ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato hariannya, ”akan secara signifikan membantu upaya global kami untuk menyeret Rusia dan para pejabatnya, termasuk kepala negara teroris itu, ke pengadilan karena genosida dan kebijakan genosida terhadap Ukraina.”
Juga Kamis, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan ia meminta Paus Fransiskus, dalam audiensi pribadi, untuk membantunya memulangkan anak-anak Ukraina yang telah ditahan, ditangkap dan secara ilegal dideportasi ke Rusia,” kembali ke Ukraina.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisioner Hak-Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova, atas dugaan keterlibatan mereka dalam pendeportasian anak-anak ke Rusia dari daerah-daerah pendudukan di Ukraina. [uh/lt]
Forum