Thailand memberikan sentuhan terakhir untuk upacara pemakaman mewah yang akan berlangsunglima hari akhir bulan ini sebagai ucapan perpisahan terakhir dengan almarhum Raja Bhumibol Adulyadej.
Ratusan ribu pelayat berpakaian hitam diperkirakan akan menginap selama berhari-hari di dekat Grand Palace di Bangkok untuk dapat melihat dari dekat upacara yang akan dijaga oleh 78.000 polisi. Kremasi jenazah Raja Bhumibol akan menjadi puncak upacara pada 26 Oktober.
“Oktober adalah masa duka cita,” Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang mengumumkan rencana pemilihan nasional tahun depan, mengatakan pada wartawan di Bangkok, Selasa (10/10). “Saya meminta para politikus dan partai politik untuk berjalan secara teratur dan damai.”
Pengrajin telah bekerja selama sepuluh bulan di kawasan kuno Bangkok untuk membangun sebuah situs kremasi yang rumit yang dibuat berdasarkan sebuah gambaran tentang surga. Orang-orang Thailand percaya bahwa bangsawan yang meninggal akan tinggal di atas Gunung Meru, sebuah gunung emas dalam mitologi Hindu.
Pemakaman Raja Bhumibol, yang meninggal pada 13 Oktober tahun lalu setelah tujuh dasawarsa bertahta, juga merupakan masa yang tidak pasti bagi beberapa orang Thailand, kata seorang analis yang berbasis di Thailand, yang menolak disebut namanya.
Dalam banyak hal, Raja Thailand dan kematiannya telah meninggalkan kekosongan besar dalam jiwa warga Thailand," kata analis tersebut, menunjuk pada pergolakan sosial dan politik dalam beberapa dekade terakhir
“Apa yang akan terjadi setelah pemakamannya? Kemana Thailand akan berjalan selanjutnya? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan mendalam yang perlu dijawab.”
Raja Maha Vajiralongkorn, atau Rama X, menggantikan almarhum Raja Bhumibol. Rama X telah mengawasi perubahan besar-besaran terhadap rumah tangga kerajaan, termasuk menjalankan keuangan istana.
Meskipun menggunakan tradisi kuno, pemakaman Raja Bhumibol akan mengizinkan partisipasi publik yang lebih besar daripada raja sebelumnya, kata ahli monarki Thailand Tongthong Chandransu.
Di antara banyak benda kerajaan yang diperbaiki untuk pemakaman adalah kereta emas yang akan membawa tubuh raja itu ke guci raksasa ke tempat kremasi.
Guci tersebut akan pindah ke Royal Crematorium sebelum kremasi pada 26 Oktober malam, yang telah dinyatakan sebagai hari libur nasional.
Lebih dari 3.000 penampil akan bergabung dalam penghormatan terakhir dengan pertunjukan musik dan wayang untuk mengakhiri satu tahun masa berkabung.
“Ini adalah ‘Mandela’ kami, atau ‘Putri Diana’ kami,” kata desainer grafis yang mengaku sebagai pendukung monarki, Apichai Klapiput.
“Apa yang dunia lihat adalah sungai air mata yang memperlihatkan seberapa besar cinta orang Thailand pada Raja Bhumibol Adulyadej. Dia adalah raja semua orang.” [aa/fw]