Pejabat-pejabat Thailand sedang berjuang keras untuk melindungi kota Bangkok dari arus banjir yang telah menghantam sejumlah propinsi di bagian tengah negeri itu, sementara Birma melaporkan banjir telah menewaskan sedikitnya 100 orang.
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra mengatakan, tanggul-tanggul banjir kota itu telah diperkuat, tapi ada ancaman banjir baru yang datang dari bagian utara.
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra hari Sabtu berpidato di televisi nasional memperingatkan rakyat Thailand bahwa ketinggian air akan meningkat dan banjir masih akan berlangsung selama enam minggu sampai mereda.
Ia menyerukan warga Bangkok untuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi.
Bencana banjir adalah hal biasa di sejumlah negara Asia tenggara dan telah menewaskan lebih dari 700 orang. Jutaan orang lainnya terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih kering.
Korban tewas di Thailand mencapai 356 orang termasuk 50 anak-anak. 110.000 lebih penduduk terpaksa mengungsi dan kerugian ekonomi terus meningkat.
Hujan merusak tanaman padi, makanan pokok Thailand, dan pabrik-pabrik terpaksa ditutup. Kementerian tenaga kerja Thailand mengatakan untuk sementara waktu 700.000 orang tidak bisa bekerja. Kata para pakar ekonomi, jumlah kerugian karena banjir itu bisa mencapai enam milyar dolar.
Sementara itu, di Kamboja hampir 250 orang tewas karena banjir, dan di Vietnam lebih dari 55 orang juga tewas.