Thailand telah menerima lebih dari 100 ribu pengunjung setelah meluncurkan sebuah program yang memungkinkan turis yang telah divaksinasi untuk tidak masuk karantina pada awal bulan, kata seorang pejabat pada Jumat (26/11). Angka tersebut hampir sama dengan jumlah kedatangan pada 10 bulan pertama tahun ini.
Mulai bulan depan, Thailand berencana menggunakan tes cepat antigen, bukannya tes PCR, untuk mempersingkat waktu tunggu bagi turis, kata juru bicara satgas virus corona Taweesin Wisanuyothin. Ini merupakan langkah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan lebih jauh sektor vital ini.
Namun jumlah tersebut masih jauh di bawah angka normalnya. Thailand menerima 40 juta turis pada tahun 2019. Sebagian bisnis dan turis yang kembali telah mengeluhkan restriksi terkait pandemi yang masih berlaku.
Misalnya, di destinasi wisata seperti Bangkok, pub, bar dan kelab malam tutup dan restoran tidak boleh menjual minuman beralkohol setelah pukul 9 malam.
Tempat-tempat tersebut memiliki sirkulasi udara yang buruk dan telah menjadi lokasi klaster sebelumnya, kata Taweesin.
Para pejabat kesehatan bekerja sama dengan para pengusaha untuk menerapkan langkah-langkah, termasuk melakukan tes COVID bagi staf setiap tiga hari sekali yang dapat memungkinkan usaha mereka buka kembali nantinya, ujar Taweesin.
Thailand telah melaporkan hampir 2,1 juta infeksi dan 20.645 orang meninggal karena COVID, mayoritasnya terjadi sejak April. [uh/ab]