The Beach Boys masih eksis hingga saat ini, meski komposisi anggotanya tidak selengkap tahun 1960-an, saat grup band itu dibentuk. Grup ini bahkan menggelar tur yang berjudul Endless Summer Gold 2024, sejak Februari lalu hingga September mendatang, dengan menghadirkan dua dari empat personil lama yang masih hidup, yakni Mike Love dan Bruce Johnston.
Dalam film dokumentar yang baru dirilis, sutradara Frank Marshall berusaha memotret jatuh bangunnya grup itu selama enam dekade dan harmonisasi band tersebut. Marshall mengaku, tidak mudah mewujudkan film itu, mengingat perpecahan yang terjadi dalam grup tersebut, namun itu merupakan ambisinya.
"Itu adalah mimpi saya ketika saya mulai berbicara dengan semua personilnya. Namun, mereka benar-benar belum berbicara satu sama lain. Sampai-sampai saya berpikir, bisakah saya melakukan ini,” jelasnya.
The Beach Boys awalnya merupakan ide tiga bersaudara Wilson: Brian, Carl dan Dennis, bersama sepupu mereka, Mike Love, dan temannya Al Jardine untuk membentuk grup band. Ketika itu mereka bahkan tidak memiliki alat musik untuk tampil sampai Jardine akhirnya membujuk ibunya dengan berbagai cara untuk membelikan mereka instrumen musik yang dibutuhkan.
Di luar dugaan, The Beach Boys memetik banyak keberhasilan dan popularitas. Kehadiran mereka pada 1960-an dengan lagu-lagu termasuk “I Get Around,” “Good Vibrations” dan “God Only Knows” benar-benar menstransformasi grup-grup vokal.
Film dokumenter ini tidak hanya menghadirkan petikan wawancara yang sudah menjadi arsip industri hiburan, tapi juga mencakup wawancara baru yang ekstensif dengan penyanyi Love, yang sekarang berusia 83 tahun, penyanyi dan sekaligus gitaris Jardine, 81, yang hanya berada di grup itu pada awalnya, dan Bruce Johnston, yang belakangan bergabung.
Film The Beach Boys juga menyorot momen-momen yang jelas-jelas tidak cerah dalam sejarah mereka, termasuk kedekatan Dennis Wilson dengan keluarga kontroversial Charles Manson dan kematian dininya; masalah kesehatan mental yang menyebabkan Brian Wilson tidak bisa bermusik dalam waktu lama; dan perselisihan sengit yang menjadi pertikaian keluarga yang lebih luas.
Jardine sendiri mengaku senang kisah grup band-nya diangkat ke layar lebar. “Kami merasa terhormat, dan beruntung. Pada saat ini dalam karir kami, kisah grup band kami dijadikan sebuah film dokumenter,” sebutnya. [ab/lt]
Forum