Pihak berwenang di Pakistan melaporkan tidak ada kemajuan dalam pencarian sedikitnya empat orang aktivis dan blogger sekuler yang hilang dengan misterius sepekan yang lalu dari kota-kota yang berlainan, termasuk ibu kota Islamabad.
Menteri Dalam Negeri Nisar Ali Khan mengatakan kepada para wartawan hari Sabtu (14/1) bahwa badan-badan keamanan dan intelijen memusatkan perhatian sepenuhnya pada masalah tersebut, dan melakukan usaha untuk menentukan motif dan keberadaan para pria yang hilang itu secepat mungkin supaya mereka dapat kembali ke tengah keluarga mereka.
“Kita semua harus menyadari, khususnya sanak saudara orang-orang yang hilang, bahwa ketika insiden yang serius seperti ini terjadi, akan memakan waktu untuk menyelesaikannya,” kata Khan dalam menanggapi kritikan yang meningkat atas kurangnya kemajuan dalam penyelidikan.
Menteri tersebut tidak mau mengukuhkan laporan mengenai seorang lagi blogger yang kabarnya diculik dari Islamabad sebelumnya pekan ini.
Penculikan-penculikan itu terjadi antara tanggal 4 dan 7 Januari. Belum ada kelompok yang telah mengaku bertanggung jawab.
Organisasi-organisasi hak azasi internasional mencurigai penculikan para aktivis itu dilakukan oleh kaum ekstrimis agama, atau anggota pasukan keamanan Pakistan karena menyebarkan pandangan yang mengecam kelompok-kelompok Islamis dan kebijakan kontra-ekstrimisme pemerintah melalui media sosial yang berbasis internet.
Namun, para pejabat telah membantah mereka menahan para pria tersebut.
Yang paling terkemuka dari mereka adalah Salman Haider, professor dan penyair, yang hilang di Islamabad tanggal 6 Januari. Ia terkenal menuduh militer Pakistan mendalangi penghilangan paksa para aktivis di provinsi Baluchistan, Pakistan barat-daya.
Komisi Hak Azasi Independen Pakistan, HRCP, menyatakan lagi tuntutannya hari Sabtu agar pihak berwenang menolong para aktivis tanpa menunggu-nunggu, dan memperingatkan adanya suasana ketidak amanan dan ketakutan yang meningkat di kalangan blogger dan aktivis setelah penculikan-penculikan tadi. [gp]