Tiga nelayan Filipina tewas di Laut China Selatan yang disengketakan setelah kapal mereka secara tidak sengaja ditabrak oleh kapal komersial yang lewat, kata Garda Pantai Filipina, Rabu (4/10).
Kapal nelayan tersebut, F/B Dearyn, sedang ditambatkan di daerah penangkapan ikan di laut lepas di barat laut Filipina ketika kapal tersebut ditabrak sebelum fajar pada hari Senin oleh kapal yang lewat dan kemudian terbalik, menewaskan nakhoda dan dua awaknya. Tiga nelayan lainnya yang berada di kapal Dearyn selamat, kata garda pantai itu.
Delapan pria lainnya sedang menangkap ikan secara terpisah di kapal yang lebih kecil pada saat kecelakaan terjadi, kata para pejabat.
Karena kondisi cuaca buruk dan gelap, “awak kapal nelayan itu gagal mendeteksi kapal tak dikenal yang mendekat, mengakibatkan tabrakan yang menyebabkan kapal induk nelayan terbalik,” kata Garda Pantai Filipina.
Belum jelas apakah ketiga nelayan tersebut tewas akibat luka tabrakan atau tenggelam. Sebuah laporan polisi mengatakan mereka meninggal karena “kemungkinan trauma kepala” akibat tabrakan tersebut. Jasad mereka dibawa kembali ke kampung halaman mereka di Filipina Utara oleh tiga nelayan yang masih hidup dan beberapa rekan lainnya.
Tidak ada indikasi bahwa kecelakaan mematikan itu terkait dengan sengketa wilayah yang telah lama bergejolak di jalur perairan sibuk tersebut.
Garda Pantai Filipina mengatakan peristiwa itu terjadi lebih dari 150 kilometer dari barat laut Scarborough Shoal, sebuah pulau karang yang diperebutkan dengan sengit oleh Tiongkok dan Filipina. Perselisihan mengenai pulau karang itu berkobar baru-baru ini setelah Garda Pantai Filipina mengatakan pihaknya telah melepaskan penghalang terapung yang dipasang oleh Garda Pantai Tiongkok di mulut dangkalan tersebut untuk mencegah orang Filipina masuk.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyatakan kesedihan atas kematian para nelayan tersebut dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
“Kami meyakinkan para korban, keluarga mereka, dan semua orang bahwa kami akan melakukan segala upaya untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas insiden maritim yang patut disayangkan ini,” kata Marcos dalam sebuah pernyataan.
Penilaian awal berdasarkan laporan para nelayan yang selamat dan lalu lintas laut pada saat kecelakaan terjadi menunjukkan bahwa sebuah kapal tanker minyak mentah berbendera Kepulauan Marshall mungkin menabrak kapal nelayan Filipina, kata Garda Pantai Filipina dalam sebuah pernyataan.
Garda Pantai Filipina mengatakan mereka akan mencoba menemukan kapal tanker minyak itu dan para awaknya sebagai bagian dari penyelidikan. [ab/uh]
Forum