Bentrokan antara pengunjuk rasa oposisi dan pasukan keamanan di wilayah Somaliland yang memisahkan diri dari Somalia telah menewaskan tiga demonstran dan melukai beberapa lainnya, kata sumber keamanan dan medis pada Kamis (11/8).
Ratusan pendukung partai oposisi Wadani dan UCID yang marah turun ke jalan di sedikitnya tiga kota besar yaitu Hargeisa, Erigavo, dan Burao. Mereka memasang penghalang jalan, membakar ban, dan melempari mobil dan tempat-tempat usaha dengan batu.
Pejabat keamanan mengatakan para pengunjuk rasa menentang perintah pemerintah bahwa protes oposisi hanya bisa dilakukan di markas oposisi dan tempat-tempat tertentu yang diizinkan.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat tulisan-tulisan untuk menuntut agar pemilihan mendatang di Somaliland diadakan sesuai jadwal.
“Pemilihan tepat waktu …… pemilihan … pemilihan dan tidak ada penundaan,” bunyi salah satu poster yang dibawa dalam aksi protes.
Ketegangan meningkat ketika pasukan keamanan mencoba membubarkan para pengunjuk rasa dan menembakkan peluru tajam, menurut saksi mata.
Bentrokan terburuk terjadi di Hargeisa, ibu kota wilayah itu, di mana pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan membakar ban di jalan-jalan, kata sumber keamanan.
Berbicara kepada media di Hargeisa pada Kamis malam, komandan operasi polisi Somaliland, Ibrahim Abdi Haji, mengatakan tiga warga sipil tewas dalam bentrokan – dua di Hargeisa dan satu di Erigavo. Dia mengatakan 89 orang, di mana 62 di antaranya petugas polisi, terluka. [lt/ka]
Forum