Tiga wartawan yang diculik di Meksiko selatan telah dibebaskan, kata kantor jaksa agung di negara bagian Guerrero, pada Sabtu (25/11).
Wartawan Silvia Nayssa Arce, Alberto Sanchez dan Marco Antonio Toledo dibebaskan berkat “peningkatan operasi pencarian dan pengerahan otoritas negara bagian dan federal,” kata kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan.
Kantor itu juga memastikan bahwa istri Toledo, Guadalupe Denova, telah dibebaskan, namun mengatakan bahwa putra pasangan itu, yang diculik bersama orang tuanya, masih belum ditemukan.
Tentara, polisi, dan garda nasional Meksiko akan “melanjutkan operasi pencarian,” menurut pernyataan itu.
Toledo, editor mingguan El Espectador, diculik pada 19 November di Kota Taxco.
Reporter situs media digital RedSiete, Arce dan Sanchez, diculik pada Rabu (21/11) di kota yang sama.
Meksiko dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia untuk praktik jurnalisme, menurut organisasi Reporters Without Borders (RSF).
Pada 16 November, wartawan foto Ismael Villagomez ditembak dan dibunuh di kota perbatasan utara Ciudad Juarez. Tiga orang ditangkap atas pembunuhan itu.
Setidaknya lima wartawan lainnya telah tewas dibunuh di Meksiko pada tahun 2023, dan lebih dari 150 wartawan terbunuh sejak tahun 2000, menurut RSF. [ps/lt]
Forum