Ribuan calon penumpang mengantre di Stasiun Kiaracondong Bandung demi mendapatkan tiket dengan kelas ekonomi tersebut. Untuk mengantisipasi angkutan mudik lebaran, PT Kereta Api Indonesia telah menyiapkan empat kereta api tambahan untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Untuk mendapatkan tiket kereta api mudik lebaran kelas ekonomi, ribuan calon penumpang mengantre di Stasiun Kiaracondong Bandung sejak pagi hari. Bahkan banyak pula di antara mereka yang datang sejak dini hari dan menginap di stasiun.
Meski telah mengantre, banyak calon pemudik yang terpaksa pulang kembali karena kehabisan tiket. Sejak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) membuka loket pembelian tiket kelas ekonomi jarak menengah dan jarak jauh 1 Juli lalu, calon pemudik setiap hari memenuhi berbagai stasiun di seluruh wilayah kerja PT KAI. Karenanya, saat ini tiket untuk H-1 hingga H-4 lebaran telah habis terjual. Seorang calon pemudik mengatakan, ia rela mengantre di stasiun sejak pukul 4 pagi, demi mendapatkan tiket ke Cilacap.
Asih, calon pemudik lebaran mengatakan, “Kemarin dari jam 5 (pagi), nyampe tinggal beberapa langkah (loketnya) sudah tutup. Jadi tadi jam 4 sudah di sini. Alhamdulillah dapat semua (tiketnya). Saya mau ke Cilacap, mudik lebaran. Ya kemungkinan kalau ke depan sudah nggak dapat (tiketnya), apalagi ini kan sudah pemberitahuan dari sebelumnya”.
Lonjakan pembelian tiket di berbagai stasiun kereta api ini mencapai tiga kali lipat dari biasanya. Terlebih lagi, saat ini PT KAI memberlakukan kebijakan baru dalam penjualan tiket yaitu tiket kini bisa dipesan sejak H-90 atau kurang lebih tiga bulan sebelum keberangkatan.
Dan untuk tiket kelas ekonomi, pemesanan tersebut sudah bisa dilakukan sejak 1 juli kemarin. Meski pembelian tiket dapat dilayani secara online dan dipesan di beberapa minimarket rekanan PT KAI, masyarakat terutama yang membeli tiket kelas ekonomi tetap memilih untuk mengantre di stasiun. Sebagian besar calon penumpang membeli tiket untuk mudik ke arah timur, yaitu ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Bambang Setyo Prayitno mengungkapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik lebaran, PT KAI akan menyiapkan empat kereta api tambahan. Bambang menambahkan, selain kereta kelas ekonomi, saat ini tingkat okupansi berbagai kereta api komersial pun telah mencapai seratus persen.
“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT Kereta Api dalam masa angkutan lebaran ini melakukan penambahan perjalanan, yaitu KA Lodaya Malam tambahan dan Lodaya Pagi tambahan. Kemudian kami juga menjalankan KA ekonomi jarak jauh tambahan, yaitu KA Pasundan Lebaran dan KA Kutojaya Selatan Lebaran. Semua KA jumlah penumpang sesuai dengan jumlah tempat duduk, jadi kita jual hanya seratus persen,” ujar Bambang Setyo Prayitno.
Dalam upaya menjamin kenyamanan dan keamanan penumpang, PT KAI memberlakukan kapasitas 100 persen atau dengan kata lain tidak ada penumpang yang berdiri selama perjalanan, karena satu tiket hanya berlaku untuk satu tempat duduk. Pengamanan pun akan dilakukan secara ketat selama pelaksanaan angkutan mudik lebaran, baik di stasiun maupun di atas kereta api.
Untuk mendapatkan tiket kereta api mudik lebaran kelas ekonomi, ribuan calon penumpang mengantre di Stasiun Kiaracondong Bandung sejak pagi hari. Bahkan banyak pula di antara mereka yang datang sejak dini hari dan menginap di stasiun.
Meski telah mengantre, banyak calon pemudik yang terpaksa pulang kembali karena kehabisan tiket. Sejak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) membuka loket pembelian tiket kelas ekonomi jarak menengah dan jarak jauh 1 Juli lalu, calon pemudik setiap hari memenuhi berbagai stasiun di seluruh wilayah kerja PT KAI. Karenanya, saat ini tiket untuk H-1 hingga H-4 lebaran telah habis terjual. Seorang calon pemudik mengatakan, ia rela mengantre di stasiun sejak pukul 4 pagi, demi mendapatkan tiket ke Cilacap.
Asih, calon pemudik lebaran mengatakan, “Kemarin dari jam 5 (pagi), nyampe tinggal beberapa langkah (loketnya) sudah tutup. Jadi tadi jam 4 sudah di sini. Alhamdulillah dapat semua (tiketnya). Saya mau ke Cilacap, mudik lebaran. Ya kemungkinan kalau ke depan sudah nggak dapat (tiketnya), apalagi ini kan sudah pemberitahuan dari sebelumnya”.
Lonjakan pembelian tiket di berbagai stasiun kereta api ini mencapai tiga kali lipat dari biasanya. Terlebih lagi, saat ini PT KAI memberlakukan kebijakan baru dalam penjualan tiket yaitu tiket kini bisa dipesan sejak H-90 atau kurang lebih tiga bulan sebelum keberangkatan.
Dan untuk tiket kelas ekonomi, pemesanan tersebut sudah bisa dilakukan sejak 1 juli kemarin. Meski pembelian tiket dapat dilayani secara online dan dipesan di beberapa minimarket rekanan PT KAI, masyarakat terutama yang membeli tiket kelas ekonomi tetap memilih untuk mengantre di stasiun. Sebagian besar calon penumpang membeli tiket untuk mudik ke arah timur, yaitu ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Manager Humas PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Bambang Setyo Prayitno mengungkapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik lebaran, PT KAI akan menyiapkan empat kereta api tambahan. Bambang menambahkan, selain kereta kelas ekonomi, saat ini tingkat okupansi berbagai kereta api komersial pun telah mencapai seratus persen.
“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT Kereta Api dalam masa angkutan lebaran ini melakukan penambahan perjalanan, yaitu KA Lodaya Malam tambahan dan Lodaya Pagi tambahan. Kemudian kami juga menjalankan KA ekonomi jarak jauh tambahan, yaitu KA Pasundan Lebaran dan KA Kutojaya Selatan Lebaran. Semua KA jumlah penumpang sesuai dengan jumlah tempat duduk, jadi kita jual hanya seratus persen,” ujar Bambang Setyo Prayitno.
Dalam upaya menjamin kenyamanan dan keamanan penumpang, PT KAI memberlakukan kapasitas 100 persen atau dengan kata lain tidak ada penumpang yang berdiri selama perjalanan, karena satu tiket hanya berlaku untuk satu tempat duduk. Pengamanan pun akan dilakukan secara ketat selama pelaksanaan angkutan mudik lebaran, baik di stasiun maupun di atas kereta api.