Tahun lalu, kebakaran hutan lahan gambut di Sumatera dan Kalimantan menimbulkan krisis lingkungan akibat kekeringan panjang dan kondisi cuaca El Nino.
Di Palangkaraya, ibukota Kalimantan Tengah, kabut itu begitu parah sehingga sekolah-sekolah dan tempat-tempat usaha ditutup dan ribuan orang mengalami masalah pernapasan dan sakit mata.
Kini, sebuah tim yang didanai oleh didanai oleh pemerintah dengan Dana Abadi Perubahan Iklim Indonesia bekerja sama dengan masyarakat setempat di Kalimantan untuk mengatasi masalah kebakaran dan mengambil manfaat dari upaya melestarikan hutan setempat.
“Kami ingin membuka pengetahuan kepada masyarakat setempat dan terutama bagi dunia untuk membuka mata mereka dan memahami bahwa kita perlu penelitian tentang lahan gambut,” kata Siti Maimunah, dari departemen pertanian dan kehutanan, Universitas Muhammadiyah di Palangkaraya, yang memimpin upaya itu.
Salah satu tujuan utama proyek yang didanai pemerintah itu adalah membujuk desa-desa setempat agar membiarkan mereka memblokir kanal yang telah menugras air dari hutan gambut selama bertahun-tahun dan menciptakan ketidakseimbangan dalam persediaan air, sehingga telah mengakibatkan daerah itu rawan kebakaran dan banjir. [lt]