Tim inspektur PBB diperkirakan memulai tugas mereka pada hari Kamis (1/9) di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina. Mereka akan menilai masalah keamanan dan keselamatan di sana di tengah-tengah kekhawatiran internasional bahwa pertempuran di daerah itu dapat membahayakan fasilitas tersebut.
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan kepada wartawan bahwa ada “peningkatan aktivitas militer, termasuk pagi ini” di dekat PLTN tersebut.
“Tetapi dengan mempertimbangkan pro dan kontra dan karena telah sampai sejauh ini, kami tidak akan berhenti,” kata Grossi.
Ukraina dan Rusia telah berulang kali menuduh pihak lain menggempur daerah di dekat PLTN itu. Ini adalah fasilitas nuklir terbesar di Eropa dan sumber energi penting bagi Ukraina.
Saling tuduh berlanjut pada hari Kamis. Rusia mengatakan Ukraina mengirim satu pasukan untuk berusaha merebut PLTN itu, sedangkan Ukraina mengatakan pasukan Rusia menggempur jalur yang akan dilewati tim IAEA menuju lokasi tersebut.
Perusahaan yang mengawasi PLTN Ukraina, Enerhoatom, mengatakan, serangan artileri Rusia menyebabkan sistem perlindungan darurat PLTN Zaporizhzhia menutup salah satu reaktornya.
Grossi mengatakan ia berharap pekerjaan awal timnya akan berlangsung dalam beberapa hari dan ia berharap dapat membangun kehadiran permanen di sana.
Dengan keberadaan PLTN itu di tengah-tengah zona perang, para pemimpin dunia telah menyatakan kekhawatiran fasilitas itu rusak dan mengakibatkan bencana radiasi seperti yang terjadi di PLTN Chernobyl Ukraina pada tahun 1986.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Rabu menegaskan kembali seruannya bagi Rusia agar mendemiliterisasi sepenuhnya daerah di sekitar PLTN itu.
”Mereka bertaruh dengan keamanan nuklir,” kata Borrell. “Kita tidak dapat memainkan game perang di lingkungan fasilitas seperti ini.”
Sekretaris pers Pentagon Brigjen Pat Ryder menyambut baik kehadiran tim IAEA dan meminta Rusia agar memungkinkan mereka melakukan tugas di PLTN Zaporizhzhia.
Ryder juga mengumumkan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin akan memimpin pertemuan dengan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina pada 8 September di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Ryder mengatakan pertemuan kelima kelompok itu akan diikuti para menteri pertahanan dan pejabat militer senior dari 50 negara untuk membahas konflik Ukraina dan koordinasi bagi bantuan Ukraina.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan hari Rabu bahwa akan ada pengumuman dalam beberapa hari mendatang mengenai “bantuan keamanan masa depan” untuk Ukraina selain bantuan $13 miliar yang telah dijanjikan AS. [uh/ab]
Forum