Tautan-tautan Akses

Tim Penyelamat Gaza: 23 Tewas Dalam Serangan Israel


Asap mengepul dari wilayah Jalur Gaza seperti yang terlihat dari wilayah selatan Israel pada 5 Januari 2025. (Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach)
Asap mengepul dari wilayah Jalur Gaza seperti yang terlihat dari wilayah selatan Israel pada 5 Januari 2025. (Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach)

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan Israel di wilayah Palestina tersebut telah menewaskan sedikitnya 23 orang pada Minggu (5/1). Militer Israel mengatakan telah menargetkan lebih dari "100 target teror" dalam dua hari terakhir.

Setidaknya 11 tewas dalam serangan udara di sebuah rumah di wilayah Sheikh Radwan, Gaza utara pada Minggu pagi, kata juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal. Ia menambahkan bahwa korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak.

"Tim penyelamat masih mencari lima orang yang terjebak di bawah reruntuhan rumah. Tim ini menggunakan tangan kosong karena kami kekurangan peralatan yang memadai," kata Bassal.

Ia menuduh pasukan Israel "mengarahkan serangan udara ke rumah-rumah tempat orang-orang terlantar berlindung, dengan mengeklaim bahwa mereka menarget pejuang perlawanan".

Dalam serangan terpisah, lima tewas ketika rumah keluarga Abu Jarbou diserang di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, kata pertahanan sipil. Serangan lain menewaskan empat orang di Kota Jabalia, badan tersebut menambahkan.

Militer Israel, pada hari Minggu, mengatakan bahwa mereka menyerang lebih dari 100 "target teroris" di Jalur Gaza dalam dua hari terakhir. Sebagian serangan menarget lokasi tempat militan Palestina telah menembakkan proyektil ke Israel dalam beberapa hari terakhir, kata militer.

"IAF (angkatan udara Israel) menyerang lebih dari 100 target teroris di seluruh Jalur Gaza, dan mengenyahkan puluhan teroris Hamas" dalam dua hari terakhir, kata pernyataan militer.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa pada Sabtu (4/1) lebih dari 30 orang tewas dalam serangan Israel.

Menteri Pertahanan Israel Israel Katz memperingatkan Minggu lalu bahwa serangan Israel akan lebih intensif jika tembakan roket ke Israel berlanjut.

Tembakan baru dari Gaza telah memicu sirene serangan udara di komunitas Israel yang sebagian besar hancur dalam serangan Hamas pada Oktober 2023.

Meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan pada hari-hari awal perang yang berlangsung hampir 15 bulan, telah terjadi rangkaian serangan baru-baru ini oleh militan di wilayah Palestina yang hancur.

Kekerasan terbaru di Gaza terjadi sementara negosiasi tidak langsung untuk kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata telah dilanjutkan di Qatar.

Mediator Qatar, Mesir, dan AS terlibat selama berbulan-bulan dalam upaya mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang dan membebaskan puluhan sandera yang ditahan di Gaza. [ka/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG