Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) berjuang keras di tengah cuaca buruk hari Sabtu (16/4) untuk menolong 100 orang yang masih terperangkap di bawah gedung-gedung yang roboh akibat gempa bumi kuat kedua di Jepang dalam dua hari.
Puluhan ribu polisi, petugas medis, petugas kebakaran dan pasukan pertahanan turut dalam usaha pertolongan dan pencarian, yang terhambat oleh angin dan hujan lebat.
Media Jepang melaporkan jumlah yang meninggal akibat kedua gempa telah mencapai 41 orang dengan hampir 2.000 lainnya luka-luka.
Badan Meteorologi Jepang mencatat kekuatan gempa hari Sabtu itu 7,0 Skala Richter dan gempa susulan 5,4 SR.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengutarakan keprihatinan tentang hujan lebat dan angin kuat hari Sabtu, yang menghambat usaha pertolongan di pulau Kyushu, tempat yang paling parah terkena gempa.
Abe telah berencana berkunjung ke kota Kumamoto untuk meninjau kerusakan tetapi telah memutuskan untuk menghindari daerah itu setelah gempa susulan menggetarkan daerah tersebut. Lebih dari 140 gempa susulan dilaporkan setelah gempa hari Kamis.
Sejumlah bangunan roboh setelah gempa hari Sabtu, termasuk asrama universitas tempat dua orang mahasiswa tewas. Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan kepada CNN, sedikitnya 23 orang terkubur dalam gedung-gedung. Ia mengatakan kira-kira 1.500 orang cedera, 80 dari mereka dalam keadaan gawat.
Gempa tersebut menimbulkan tanah longsor di pulau Kyushu yang menghanyutkan rumah-rumah dan memutuskan jalan raya. Jembatan menuju desa Minamiaso hancur, mempersulit usaha untuk mengantar bantuan ke salah satu daerah yang terburuk dilanda gempa itu. [gp]
