Tim dari sebuah SMA swasta di Indonesia berhasil menjadi 10 besar dalam kompetisi investasi yang diadakan fakultas bisnis The Wharton School Universitas Pennsylvania di Philadelphia, AS. Kelompok dari Sekolah Global Jaya Tangerang itu menyisihkan 900an tim lain dari 35 negara.
Pelajar SMA Laksana Lazuardy Rahman dan teman-temannya mendapat tantangan yang cukup sulit untuk seusia mereka. "Klien kami namanya Nichole Jordan dan kami harus menyiapkan strategi investasi untuknya," kata remaja yang akrab disapa Ardy ini.
Pelajar SMA Laksana Lazuardy Rahman dan teman-temannya mendapat tantangan yang cukup sulit untuk seusia mereka. "Klien kami namanya Nichole Jordan dan kami harus menyiapkan strategi investasi untuknya," kata remaja yang akrab disapa Ardy ini.
Tim dari Sekolah Global Jaya diwakili oleh Ardy sebagai ketua, serta Cho In Seo, Kemas Hanif Arradhin, Adni Dhira Dharmakusuma, Alicia Trevina Oarto, Song Hye Sung, dan Fayara Aretha Kunaefi, semuanya kelas 11.
Selama 10 minggu, para siswa yang menamai timnya Wu-Tang Capital ini menyusun strategi investasi, menganalisa industri dan perusahaan, serta melakukan simulasi investasi dengan uang virtual. Mereka juga menganalisa kepribadian klien dan membuat beberapa program piranti lunak untuk memprediksi keuangan suatu perusahaan; meninjau manajemen risiko; hingga mengukur sentimen pengguna media sosial terhadap suatu perusahaan.
"Kami mengakses Twitter API dan menggunakan data untuk mencari tahu apakah sentimen cuitan-cuitan terbaru mengenai suatu perusahaan atau suatu topik secara umum positif atau negatif," jelas Ardy.
Mereka lalu mempresentasikan strategi investasinya di depan para juri di Wharton School Universitas Pennsylvania di Philadelphia pada Sabtu (24/4).
Para siswa ini paham betul tentang investasi dan trading, padahal pelajaran itu tidak diajarkan pernah secara ekstensif di kelas.
Guru pembimbing mereka mengatakan kepada VOA, "Mereka tidak belajar trading (di sekolah). Kami baru mulai belajar bisnis dan ekonomi. Tapi tidak ada pelajaran soal trading atau investasi. Mereka mempelajarinya sendiri," kata Shweta Sinha, sambil mengungkapkan kebanggaannya. "Untuk seusia mereka, mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa."
Sekolah Global Jaya menjadi satu-satunya finalis global dari Indonesia dan yang seluruh anggotanya dari satu sekolah di Asia. Kebanyakan finalis lainnya berasal dari AS. Tahun lalu, tim tersebut pernah mengikuti kompetisi yang sama tapi hanya lolos ke level regional.
Pemenang tahun ini adalah "Sailing to Success," gabungan beberapa SMA di negara bagian Arizona, AS. Penyelenggara mengatakan pemenangnya dipilih berdasarkan kekuatan dan artikulasi strategi tim mereka, bukan pada pertumbuhan portofolio.
Shawn Snyder, kepala strategi investasi Manajemen Kesejahteraan AS Citi dan salah seorang juri, mengatakan keterampilan yang dimiliki para pelajar ini sangat bermanfaat untuk dunia kerja.
"Kompetisi Investasi SMA Global Wharton adalah contoh yang sangat baik mengenai keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarir di Wall Street," ujarnya dalam siaran pers. Ia menambahkan, "Kompetisi ini mengharuskan para pelajar untuk fokus pada pengendalian mutu, pengalaman klien, keterampilan presentasi, dan kerja kelompok."
Meski tim Wu-Tang Capital tidak menang, tapi para pelajar Indonesia ini mengaku mendapatkan pengalaman luar biasa.
"Kami tak hanya belajar menganalisa keuangan perusahaan, membangun model valuasi, dan melakukan algoritma machine learning, tapi kami juga belajar bekerja sama sebagai satu unit."
Ardy mengimbau anak-anak muda seusianya untuk mulai berinvestasi.
"Terutama kalau memulai sejak usia muda, hasilnya akan sangat besar ketika kita pensiun atau apabila kita menghadapi darurat keuangan di masa depan. Meski investasi ada risikonya, tapi berpotensi untuk melindungi diri kita dari kebutuhan keuangan yang tak terduga." (vm/ab)
"Kami tak hanya belajar menganalisa keuangan perusahaan, membangun model valuasi, dan melakukan algoritma machine learning, tapi kami juga belajar bekerja sama sebagai satu unit."
Ardy mengimbau anak-anak muda seusianya untuk mulai berinvestasi.
"Terutama kalau memulai sejak usia muda, hasilnya akan sangat besar ketika kita pensiun atau apabila kita menghadapi darurat keuangan di masa depan. Meski investasi ada risikonya, tapi berpotensi untuk melindungi diri kita dari kebutuhan keuangan yang tak terduga." (vm/ab)