Menteri Olahraga Ghana, Elvis Afriyie Ankrah hari Senin (4/11) meminta dapat bertemu dengan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke membicarakan soal pengamanan bagi pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Ghana lawan Mesir di Kairo.
Ghana khawatir akan keselamatan para pemain dan ofisialnya.
Ankrah mengatakan Kementeriannya serta Persatuan Sepakbola Ghana benar-benar masih khawatir mengenai keamanan dalam pertandingan yang akan diadakan tanggal 19 November nanti.
Itu merupakan pertandingan internasional pertama di Kairo dalam dua tahun antara Mesir dan negara lain dan bisa disaksikan sampai 30 ribu penonton.
Ghana tampaknya masih teringat pada kerusuhan dalam pertandingan antara dua klub besar Mesir di Port Said tahun 2012 yang menelan korban lebih 70 orang tewas.
FIFA sudah menyatakan kualifikasi itu dapat dilakukan di Kairo. Kementerian Olahraga Ghana mengatakan, meskipun tidak sepenuhnya puas namun dapat menerima keputusan FIFA itu. Ghana juga ingin tahun siapa yang bertanggungjawab sekiranya timbul sesuatu yang tidak dikehendaki dalam kualifikasi itu.
FIFA mengatakan pihaknya yakin akan penjagaan keamanan di Mesir tanpa merincinya.
Menteri Ankrah mengemukakan ia khawatir pertandingan kualifikasi itu dipergunakan oleh musuh-musuh kepemimpinan militer Mesir untuk melampiaskan ketidak-senangan mereka membuat keselamatan pemain, ofisial dan suporter Ghana dalam bahaya.
Pertandingan pertama di Ghana berakhir dengan kekalahan pahit 6-1 bagi Mesir. Pertandingan kedua di Mesir nanti mungkin terakhir kalinya kesebelasan Mesir di bawah pelatih Bob Bradley yang kedudukannya terancam akibat kekalahan di Ghana tadi.
Ghana khawatir akan keselamatan para pemain dan ofisialnya.
Ankrah mengatakan Kementeriannya serta Persatuan Sepakbola Ghana benar-benar masih khawatir mengenai keamanan dalam pertandingan yang akan diadakan tanggal 19 November nanti.
Itu merupakan pertandingan internasional pertama di Kairo dalam dua tahun antara Mesir dan negara lain dan bisa disaksikan sampai 30 ribu penonton.
Ghana tampaknya masih teringat pada kerusuhan dalam pertandingan antara dua klub besar Mesir di Port Said tahun 2012 yang menelan korban lebih 70 orang tewas.
FIFA sudah menyatakan kualifikasi itu dapat dilakukan di Kairo. Kementerian Olahraga Ghana mengatakan, meskipun tidak sepenuhnya puas namun dapat menerima keputusan FIFA itu. Ghana juga ingin tahun siapa yang bertanggungjawab sekiranya timbul sesuatu yang tidak dikehendaki dalam kualifikasi itu.
FIFA mengatakan pihaknya yakin akan penjagaan keamanan di Mesir tanpa merincinya.
Menteri Ankrah mengemukakan ia khawatir pertandingan kualifikasi itu dipergunakan oleh musuh-musuh kepemimpinan militer Mesir untuk melampiaskan ketidak-senangan mereka membuat keselamatan pemain, ofisial dan suporter Ghana dalam bahaya.
Pertandingan pertama di Ghana berakhir dengan kekalahan pahit 6-1 bagi Mesir. Pertandingan kedua di Mesir nanti mungkin terakhir kalinya kesebelasan Mesir di bawah pelatih Bob Bradley yang kedudukannya terancam akibat kekalahan di Ghana tadi.