Pemimpin Tiongkok telah berjanji akan berupaya lebih keras untuk mengekang inflasi sambil berusaha mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat, tahun depan.
Kantor berita resmi Xinhua memberitakan mengenai tekad tersebut hari Minggu, pada akhir konferensi tahunan mengenai strategi ekonomi pemerintah Tiongkok, yang dikenal sebagai Konferensi Kerja Ekonomi Pusat. Presiden Tiongkok Hu Jintao memimpin pertemuan yang berlangsung tiga hari itu.
Xinhua memberitakan, pemimpin Tiongkok menegaskan kembali pergeseran strategi dari kebijakan mendorong pemberian kredit yang relatif longgar menjadi pendekatan yang lebih cermat, proaktif dan fleksibel untuk mengelola arus uang dalam perekonomian. Politbiro yang berkuasa di Partai Komunis Tiongkok mengumumkan perubahan itu awal bulan ini.
Beberapa analis menyatakan pernyataan baru itu menunjukkan bahwa Tiongkok kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat guna mengerem pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang terlalu pesat.
Hal ini telah menaikkan tingkat inflasi tahunan, yang mencapai 5,1 persen pada November lalu. Ini merupakan angka inflasi tertinggi Tiongkok dalam dua tahun lebih, yang sebagian besar disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan.
Mengendalikan inflasi dan mempertahankan stabilitas ekonomi merupakan prioritas penting bagi pemerintah Tiongkok, yang mengkhawatirkan munculnya kerusuhan sosial jika harga bahan makanan dan barang-barang lain naik terlalu cepat.