Kasus aktivis HAM, yang meninggalkan kedutaan besar Amerika awal pekan ini, telah membayang-bayangi pembicaraan tingkat tinggi tahunan antara pejabat-pejabat Amerika dan Tiongkok. Stephanie Ho melaporkan dari Beijing, dimana para pejabat Amerika mengatakan Chen telah mendapatkan tawaran beasiswa di sebuah universitas Amerika.
Komentar jurubicara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin hari Jumat tampaknya menunjukkan semacam kelunakan posisi pemerintah Tiongkok pada Chen Guangcheng.
Liu mengatakan jika Chen hendak studi di luar negeri, ia bisa mengajukan permohonan sesuai dengan prosedur yang relevan dan melalui saluran sama seperti warga Tiongkok lainnya.
Dalam menjawab pertanyaan tentang apakah Tiongkok telah menerima permintaan maaf yang tadinya diminta dari Amerika, Liu mengatakan, Beijing mencatat bahwa Washington menanggapi keprihatinan dan tuntutan itu dengan serius.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan salah satu universitas di Amerika telah menawarkan beasiswa bagi Chen yang memungkinkan dia untuk membawa istri dan anak-anaknya ke Amerika sementara ia meneruskan studinya. Pejabat itu mengatakan Amerika berharap para pejabat Tiongkok secepatnya memproses dokumen perjalanan Chen.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang baru saja menyelesaikan dua hari pembicaraan tahunan dengan para pejabat Tiongkok, menyebut pernyataan Beijing mengenai Chen membesarkan hati.
"Saya puas bahwa hari ini duta besar kami telah berbicara lagi dengan Chen, staf kedutaan kami dan dokter kami memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya, dan ia menegaskan bahwa ia dan keluarganya sekarang ingin pergi ke Amerika sehingga ia dapat melanjutkan studinya,” papar Clinton.
Clinton mengatakan kemajuan telah dibuat untuk membantu Chen, “mendapatkan masa depan yang dikehendakinya.” Clinton menambahkan bahwa para pejabat Amerika akan tetap mengadakan kontak dengan Chen selagi proses permohonannya berlanjut.
Clinton menggambarkan Dialog Strategis dan Ekonomi yang baru berakhir itu sebagai suatu tempat biasa di mana kedua belah pihak dapat menekankan kerjasama tetapi juga secara terus terang membahas bidang-bidang yang diperselisihkan.
Artis aktivis Tiongkok Ai Weiwei, yang ditahan beberapa bulan tahun lalu, mengatakan ia yakin Chen dalam keadaan payah jika ia tetap berada di negara tersebut.
Ai mengatakan semua pihak yang terlibat, baik pemerintah Amerika dan pemerintah Tiongkok berada dalam keadan serba sulit, yang menurutnya menyebabkan situasi yang sangat tidak aman dan tidak stabil bagi Chen dan keluarganya.
Ai mengatakan ia yakin Chen mungkin ingin tinggal di Tiongkok, tetapi menjadi takut setelah berbicara dengan teman-teman dan keluarganya. Ia mengemukakan keinginan Chen untuk ke luar negeri sebagai sesuatu yang seharusnya rasional dan legal bagi setiap warga negara Tiongkok.
Ai mengatakan Chen adalah orang biasa yang telah menderita begitu banyak dan membawa beban besar bagi perjuangan HAM di Tiongkok.
Sejak Chen dibebaskan pada bulan September 2010, personil keamanan telah mengenakan tahanan rumah bagi dia dan keluarganya di daerah pedesaan Shandong, dan dilaporkan telah memukul Chen dan anggota keluarganya.
Komentar jurubicara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin hari Jumat tampaknya menunjukkan semacam kelunakan posisi pemerintah Tiongkok pada Chen Guangcheng.
Liu mengatakan jika Chen hendak studi di luar negeri, ia bisa mengajukan permohonan sesuai dengan prosedur yang relevan dan melalui saluran sama seperti warga Tiongkok lainnya.
Dalam menjawab pertanyaan tentang apakah Tiongkok telah menerima permintaan maaf yang tadinya diminta dari Amerika, Liu mengatakan, Beijing mencatat bahwa Washington menanggapi keprihatinan dan tuntutan itu dengan serius.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan salah satu universitas di Amerika telah menawarkan beasiswa bagi Chen yang memungkinkan dia untuk membawa istri dan anak-anaknya ke Amerika sementara ia meneruskan studinya. Pejabat itu mengatakan Amerika berharap para pejabat Tiongkok secepatnya memproses dokumen perjalanan Chen.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang baru saja menyelesaikan dua hari pembicaraan tahunan dengan para pejabat Tiongkok, menyebut pernyataan Beijing mengenai Chen membesarkan hati.
"Saya puas bahwa hari ini duta besar kami telah berbicara lagi dengan Chen, staf kedutaan kami dan dokter kami memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya, dan ia menegaskan bahwa ia dan keluarganya sekarang ingin pergi ke Amerika sehingga ia dapat melanjutkan studinya,” papar Clinton.
Clinton mengatakan kemajuan telah dibuat untuk membantu Chen, “mendapatkan masa depan yang dikehendakinya.” Clinton menambahkan bahwa para pejabat Amerika akan tetap mengadakan kontak dengan Chen selagi proses permohonannya berlanjut.
Clinton menggambarkan Dialog Strategis dan Ekonomi yang baru berakhir itu sebagai suatu tempat biasa di mana kedua belah pihak dapat menekankan kerjasama tetapi juga secara terus terang membahas bidang-bidang yang diperselisihkan.
Artis aktivis Tiongkok Ai Weiwei, yang ditahan beberapa bulan tahun lalu, mengatakan ia yakin Chen dalam keadaan payah jika ia tetap berada di negara tersebut.
Ai mengatakan semua pihak yang terlibat, baik pemerintah Amerika dan pemerintah Tiongkok berada dalam keadan serba sulit, yang menurutnya menyebabkan situasi yang sangat tidak aman dan tidak stabil bagi Chen dan keluarganya.
Ai mengatakan ia yakin Chen mungkin ingin tinggal di Tiongkok, tetapi menjadi takut setelah berbicara dengan teman-teman dan keluarganya. Ia mengemukakan keinginan Chen untuk ke luar negeri sebagai sesuatu yang seharusnya rasional dan legal bagi setiap warga negara Tiongkok.
Ai mengatakan Chen adalah orang biasa yang telah menderita begitu banyak dan membawa beban besar bagi perjuangan HAM di Tiongkok.
Sejak Chen dibebaskan pada bulan September 2010, personil keamanan telah mengenakan tahanan rumah bagi dia dan keluarganya di daerah pedesaan Shandong, dan dilaporkan telah memukul Chen dan anggota keluarganya.