Pernyataan tertulis Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi yang diterima VOA menyatakan TNI menerima informasi tentang hilangnya pesawat perintis Demonim Air PK-HVQ jenis PAC itu sekitar jam 15.25 WIT dari pos Oksibil.
Pesawat yang membawa sembilan penumpang dan awak ini sedianya tiba di Oksibil jam 14.20 WIT, tetapi hilang kontak jam 14.17 WIT. Berdasarkan informasi dari warga di Oksibil diketahui adanya pesawat yang terbang rendah di atas Gunung Menuk, Kampung Okatem, Distrik Oksibil, “dan kemudian tidak berapa lama mendengar suara gemuruh.”
Upaya pencarian awal yang dilakukan lewat komunikasi ke Tanah Merah, Dekai, Sentani dan Wamena hingga sore hari tidak membuahkan hasil.
Kodim 1711/Boven Digul (Tanah Merah-red), Polres Pegunungan Bintang, pemerintah kabupaten Boven Digul dan personil Airnav yang sudah berkoordinasi sejak informasi hilang kontak itu diterima juga belum dapat melakukan upaya pencarian karena faktor alam.
Hal senada disampaikan Humas Basarnas di Jayapura Yadi Yanto ketika dihubungi VOA melalui telpon. “Pegunungan ini cukup tinggi dan dingin, dan pada sore hari selalu ditutupi kabut tebal. Jika kita belum bisa menemukan perkiraan titik koordinat – yang bisa ditentukan dari udara atau jalan darat – dan serpihan puing yang mungkin tampak, sulit melakukan pencarian. Apalagi malam hari seperti ini. Jadi tampaknya baru akan dimulai besok pagi,” ujar Yadi.
Pernyataan tertulis TNI menyatakan ‘’Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George E. Supit telah memerintahkan satuan TNI di wilayah itu untuk membentuk tim SAR dan bekerjasama dengan instansi terkait lainnya untuk segera mencari keberadaan pesawat Demonim Air tersebut.’’
Sejumlah bantuan tenaga SAR dan helikopter juga akan diterjunkan untuk mencari pesawat naas itu. [em]
