Toko buku dan kafe berbahasa Inggris pertama dibuka di Havana Jumat (9/8), menawarkan sebuah tempat unik untuk berkomunikasi lewat majalah atau saling pinjam buku bagi warga dan turis.
Pembukaan toko buku dan kafe di Havana tersebut digagas oleh Cuba Libro, seorang ekspatriat Amerika yang lama menetap di Kuba.
Toko yang berisi sekitar 300 buku ini konsepnya digagas dua tahun lalu, ketika seorang temannya menyatakan tidak tahu ingin melakukan apa dengan ke-35 buku yang sudah dibacanya. Sejumlah buku lain disumbangkan tak lama kemudian.
Seorang wartawan asal New York yang lama tinggal di Kuba Conner Gorry mengatakan gagasan Cuba Libro tidak bisa dianggap sebagai “kontra-revolusioner”. Buku-buku yang ada justru menceritakan tentang Kuba, seperti “Dancing With Cuba” karya wartawan Meksiko Alma Guillermoprieto yang menceritakan pengalamannya sebagai instruktur balet di Kuba pada 1970an.
Pembukaan toko buku dan kafe di Havana tersebut digagas oleh Cuba Libro, seorang ekspatriat Amerika yang lama menetap di Kuba.
Toko yang berisi sekitar 300 buku ini konsepnya digagas dua tahun lalu, ketika seorang temannya menyatakan tidak tahu ingin melakukan apa dengan ke-35 buku yang sudah dibacanya. Sejumlah buku lain disumbangkan tak lama kemudian.
Seorang wartawan asal New York yang lama tinggal di Kuba Conner Gorry mengatakan gagasan Cuba Libro tidak bisa dianggap sebagai “kontra-revolusioner”. Buku-buku yang ada justru menceritakan tentang Kuba, seperti “Dancing With Cuba” karya wartawan Meksiko Alma Guillermoprieto yang menceritakan pengalamannya sebagai instruktur balet di Kuba pada 1970an.