Majelis nasional baru Libya telah memilih mantan pemimpin oposisi Mohammed el-Megarif sebagai ketuanya. Megarif memperoleh 113 suara dari Kongres yang beranggotakan 200 orang itu, mengalahkan calon independen Ali Zidan, yang memperoleh 85 suara.
Pemungutan suara Kamis malam (8/9) diadakan hanya satu hari setelah dewan transisi Libya menyerahkan kekuasaan kepada majelis itu, yang para anggotanya terpilih bulan lalu dalam pemilu bebas pertama negara itu dalam 60 tahun.
Megarif tadinya adalah pemimpin gerakan oposisi tertua Libya, Front Nasional untuk Keselamatan Libya, yang berusaha beberapa kali untuk mengakhiri kekuasaan 42 tahun mendiang pemimpin Moammar Gaddafi.
Setelah tinggal di pengasingan sejak tahun 1980-an, Megarif pulang ke Libya setelah revolusi tahun lalu yang menggulingkan Gaddafi.
Megarif, yang sekarang ketua partai Front Nasional, akan memimpin Kongres yang baru. Kongres tersebut akan memilih perdana menteri dan memimpin negara ke pemilu legislatif penuh setelah undang-undang dasar baru dirancang.
Pemungutan suara Kamis malam (8/9) diadakan hanya satu hari setelah dewan transisi Libya menyerahkan kekuasaan kepada majelis itu, yang para anggotanya terpilih bulan lalu dalam pemilu bebas pertama negara itu dalam 60 tahun.
Megarif tadinya adalah pemimpin gerakan oposisi tertua Libya, Front Nasional untuk Keselamatan Libya, yang berusaha beberapa kali untuk mengakhiri kekuasaan 42 tahun mendiang pemimpin Moammar Gaddafi.
Setelah tinggal di pengasingan sejak tahun 1980-an, Megarif pulang ke Libya setelah revolusi tahun lalu yang menggulingkan Gaddafi.
Megarif, yang sekarang ketua partai Front Nasional, akan memimpin Kongres yang baru. Kongres tersebut akan memilih perdana menteri dan memimpin negara ke pemilu legislatif penuh setelah undang-undang dasar baru dirancang.