Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny mempublikasikan foto dirinya di sebuah rumah sakit di Berlin hari Selasa (15/9), sementara ia dalam pemulihan karena diracuni agen saraf bulan lalu di Siberia.
Navalny, dikelilingi keluarganya sementara ia duduk di tempat tidurnya, mengatakan, ia gembira dapat bernafas tanpa bantuan alat.
“Saya merindukan kalian semua,” tulis Navalny dalam unggahan di Instagram. “Saya masih belum dapat melakukan apapun, tetapi kemarin saya dapat bernafas sendiri seharian.”
Itu adalah foto pertama Navalny yang disiarkan kepada masyarakat umum sejak ia diangkat ke Rumah Sakit Charite di Berlin, dua hari setelah jatuh sakit dalam penerbangan di Rusia pada 20 Agustus lalu.
Juru bicara Navalny mengukuhkan tidak lama kemudian setelah unggahan foto itu bahwa lelaki berusia 44 tahun itu berencana kembali ke Rusia.
Jerman, Prancis dan Swedia telah menyimpulkan bahwa Navalny diracun denga agen saraf Novichok, racun dari era Soviet yang menurut Inggris digunakan terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury, Inggris, dua tahun silam.
Negara-negara Barat telah meminta penjelasan dari Moskow, yang menyatakan tuduhan bahwa Rusia terlibat dalam peracunan itu tidak berdasar. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Selasa mengatakan bahwa Moskow ingin Jerman memberikan informasi mengenai kasus itu untuk menjelaskan tentang peracunan tersebut.
Peskov mengatakan pihak berwenang Rusia tidak dapat memahami mengapa laboratorium-laboratorium Prancis dan Swedia diizinkan melakukan tes terhadap sampel medis Navalny sedangkan Rusia tidak diizinkan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Barat menggunakan kasus peracunan Navalny itu sebagai alasan untuk menerapkan sanksi-sanksi baru terhadap Moskow.
Sakitnya Navalny semakin menegangkan hubungan antara Rusia dan Barat. Hubungan memburuk ke tingkat pasca-Perang Dingin setelah Rusia menganeksasi kawasan Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan Skripal serta putrinya diracun.
Kanselir Jerman Angela Merkel telah ditekan untuk menghukum Moskow dengan menangguhkan pekerjaan pembangunan jaringan pipa gas alam yang hampir selesai dari Rusia ke Jerman. [uh/ab]