Ulama Syiah Irak yang berpengaruh, Muqtada al-Sadr, Selasa (14/10/2020), meningkatkan retorikanya terhadap pengaruh AS di Irak, menyerukan warga sipil untuk ikut serta dalam pawai "sejuta orang" bagi pengusiran pasukan Amerika dari negara itu.
"Wahai Prajurit Tuhan dan bangsa, bergegaslah untuk bersatu dalam demonstrasi damai jutaan orang, untuk mengecam kehadiran Amerika dan pelanggarannya," kata al-Sadr dalam sebuah cuitan kepada rakyat Irak.
Al-Sadr, yang koalisi politiknya memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan legislatif Irak pada 2018, memanfaatkan popularitas masa lalu untuk menarik ribuan pendukung yang bersemangat untuk berunjuk rasa. Termasuk aksi protes pada Oktober 2019 terhadap korupsi pemerintah.
Sejak 2003 ia dengan gigih menentang kehadiran AS di Irak dan selama bertahun-tahun menggunakan Tentara Mahdi yang sekarang dibubarkan untuk menyerang pasukan AS.
Permintaan ulama itu untuk berunjuk rasa mengungkapkan kekesalannya atas pelanggaran kedaulatan Irak oleh "pasukan pendudukan", dengan mengatakan, dia yakin bahwa pengunjuk rasa Irak "tidak akan tunduk pada kesombongan global." [ps/pp]