Pejuang peshmerga Kurdi menolak mematuhi perintah tentara Irak untuk mundur dari kota penghasil minyak Kirkuk Sabtu (14/10), menyebabkan kedua pihak bersitegang sementara batas waktu berlalu.
Kepada wartawan, seorang pejabat keamanan Kurdi mengatakan Irak telah meminta warga Kurdi mengosongkan wilayah itu setelah tengah malam Sabtu waktu setempat. Tetapi dia menyatakan peshmerga akan mempertahankan posisi mereka.
Wartawan di daerah itu mengatakan tidak ada bentrokan, tetapi pejuang kedua pihak siap menghadapi konflik
Menteri Pertahanan Amerika, Jim Mattis, mendesak pasukan Kurdi dan Irak berkumpul di pinggiran kota yang disengketakan untuk "meredakan semuanya" sementara pejabat Kurdi terus memperingatkan invasi Irak akan segera terjadi.
Mattis Jumat (13/10) mengatakan ketegangan yang meningkat itu mendapat perhatian penuh Amerika. Dia memperingatkan kedua sekutu Amerika itu bahwa kini bukan saatnya mengalihkan fokus mereka dari perang yang lebih besar, melawan kelompok teroris ISIS. [ka]