Topan Koinu menyapu Taiwan selatan pada Kamis (5/10), mencederai 190 orang, tetapi tidak menyebabkan kematian. Topan itu membawa hujan lebat dan angin kencang ke pulau itu, yang menyebabkan penutupan sekolah dan kantor.
Koinu, yang berarti “anak anjing” dalam bahasa Jepang, mendarat pada Kamis (5/10) pagi di Tanjung Eluanbi, ujung paling selatan Taiwan, dan diperkirakan akan melemah saat bergerak ke barat menuju provinsi Guangdong dan Provinsi Fujian di China Selatan.
Topan tersebut membawa angin tercepat yang pernah tercatat di Taiwan saat mendekat pada Rabu (4/10) malam.
Stasiun Pemantau Cuaca di Pulau Anggrek, pulau terpencil di tenggara pulau utama, mencatat embusan angin berkecepatan 342,7 kilometer per jam (kpj), dan kecepatan angin berkelanjutan 198,7 kpj pada pukul 21.40 waktu setempat. Kedua angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa sejak Taiwan mulai mencatat kecepatan angin pada 1897, kata Huang Chia-mei, Kepala Stasiun Pemantau Cuaca Taitung.
Pada Kamis sore, kecepatan angin berkelanjutan maksimum Koinu mencapai 155 kpj dengan embusan 191 kpj.
Hujan terberat terjadi di wilayah pesisir timur Taitung dan Hualien, serta di wilayah pegunungan Pingtung di selatan.
Banyak kota di Taiwan, termasuk kota pelabuhan utama di selatan Kaohsiung, menutup sekolah dan kantor. Ibu kotanya, Taipei, beroperasi seperti biasa dan hujan telah berhenti pada Kamis pagi.
Pemadam kebakaran Taiwan melaporkan 190 orang cedera, sebagian besar di kota-kota sepanjang pantai barat, termasuk Taichung, Tainan dan Kaohsiung.
Sebagian besar penerbangan domestik dan puluhan penerbangan internasional dibatalkan, menurut Kementerian Transportasi, sementara layanan feri ke pulau-pulau terpencil juga ditangguhkan.
Meski melemah, topan Koinu diperkirakan akan melanda wilayah pesisir China Selatan selama akhir pekan. Kota Guangzhou membatalkan beberapa penerbangan dan layanan kereta api mulai hari Jumat, sementara otoritas maritimnya mengeluarkan peringatan Level 4 – yang paling tidak parah dalam sistem empat tingkat, yang menyerukan kehati-hatian.
Di provinsi Fujian, yang berbatasan dengan Selat Taiwan, pihak berwenang menangguhkan 137 perjalanan feri penumpang.
Taiwan berada di wilayah aktif untuk siklon tropis, tetapi Koinu hanyalah topan kedua yang melanda dalam empat tahun terakhir. Topan Haikui melanda pulau itu pada awal September, melukai puluhan orang. [ab/uh]
Forum