Topan Soudelor, yang mencapai daratan Sabtu pagi (8/8), membawa angin kencang sampai 200 kilometer perjam ke pulau itu. Gambar-gambar televisi menunjukkan pohon-pohon, papan-papan reklame dan kincir angin diterbangkan badai tersebut.
Beberapa daerah mendapat sampai 1.000 milimeter hujan, menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Para pejabat mengatakan sedikitnya 700 ribu rumah tanpa listrik.Pihak berwenang telah menutup perkantoran dan sekolah. Penerbangan dan bentuk angkutan lain juga telah dihentikan.
Korban termasuk anak perempuan berusia delapan tahun dan ibunya yang terbawa angin ke laut ketika badai mendekat. Lainnya terkena puing-puing yang beterbangan.
Sebelum badai itu tiba, ribuan orang telah diungsikan dari dataran-dataran rendah. Ratusan orang berlindung di tempat-tempat penampungan pemerintah, dan pasukan siap-siaga untuk operasi pertolongan.
Soudelor diperkirakan akan meninggalkan pulau itu kemudian hari Sabtu, bergerak menyeberangi Selat Taiwan dan masuk ke provinsi Fujian, China daratan, dimana sedikitnya 158 ribu orang telah diungsikan.
Sebelumnya pekan ini, para peramal cuaca menyatakan Soudelor topan terkuat di dunia tahun ini, walaupun kemudian melemah.