Salah satu badai terkuat dalam beberapa dekade menghantam Okinawa, kepulauan di Jepang Selatan, memaksa penduduknya mengungsi untuk menghindari amukan angin kencang, hujan lebat dan gelombang besar.
Topan Neoguri diturunkan tingkatnya menjadi supertopan hari Selasa (8/7), namun Badan Metereologi Jepang mengatakan topan itu masih membawa angin dengan kecepatan hingga 250 km per jam.
Para pejabat mengatakan seorang dinyatakan hilang dan 10 lainnya cedera di Okinawa, di mana pihak berwenang terus menghimbau evakuasi puluhan ribu orang. Ribuan orang juga telah kehilangan sambungan listrik.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, tidak ada laporan mengenai kerusakan besar hingga sejauh ini.
Pangkalan Angkatan Udara Amerika Kadena di pulau utama Okinawa telah mengevakuasi sejumlah pesawat dan para pejabat memperingatkan warga untuk tidak keluar rumah untuk menghindari badai hebat itu.
Setelah melewati Okinawa, para peramal cuaca memperkirakan Neoguri akan menghantam pulau Kyushu, yang memiliki dua fasilitas nuklir. Kedua fasilitas itu telah dimatikan sebelum badai itu tiba.
Topan yang bergerak lambat itu diperkirakan akan melemah sebelum melanda Honshu, pulau utama Jepang lokasi kota Tokyo dan Osaka.