Topan Doksuri menghantam sebuah pulau dan menerjang provinsi-provinsi di Filipina Utara dengan angin kencang dan hujan pada hari Rabu (26/7).
Para pejabat mengatakan, hampir 16.000 warga desa terpaksa mengungsi karena amukan topan itu menerbangkan atap-atap rumah mereka, menimbulkan banjir di dataran-dataran rendah dan memadamkan listrik.
Belum ada laporan tentang korban setelah topan itu menghantam Pulau Fuga di lepas pantai kota Aparri di provinsi Cagayan, tempat 15.843 orang dievakuasi dari desa-desa pesisir yang berisiko tinggi.
Sekolah-sekolah dan tempat-tempat kerja ditutup sebagai tindakan pencegahan saat Doksuri mendekat. Ribuan orang di provinsi-provinsi lainnya di Filipina Utara juga mengungsi akibat topan, yang memiliki jalur angin dan hujan sepanjang 700 kilometer.
Doksuri sedikit melemah tetapi tetap berbahaya dan mematikan dengan kecepatan angin 175 kilometer per jam dan embusan hingga 240 kilometer per jam.
Topan itu bertiup di atas perairan pantai Kepulauan Babuyan di Selat Luzon di lepas pantai kota Aparri Rabu pagi, kata para peramal cuaca.
Personel Garda Pantai Filipina menggunakan perahu-perahu karet dan tali untuk mengevakuasi penduduk desa, yang terjebak oleh air banjir berwarna kecoklatan setinggi pinggang di rumah-rumah mereka.
Lebih dari 3.700 penumpang kapal feri antar pulau dan pengemudi truk kargo, bersama dengan hampir 100 penumpang kapal kargo dan perahu bermotor, terjebak di beberapa pelabuhan di mana perintah larangan berlayar diberlakukan, kata Garda Pantai Filipina.
Topan tersebut telah meningkatkan curah hujan musiman di provinsi bagian tengah dan utara, termasuk di wilayah ibu kota metropolitan Manila yang padat penduduknya.
Doksuri diperkirakan akan bergerak menjauh dari bagian utara Filipina pada hari Kamis dan meluncur ke arah barat laut untuk melewati pantai barat daya Taiwan sebelum mencapai China Tenggara akhir pekan ini. [ab/uh]
Forum