TPS-TPS dibuka di Filipina, di mana sekitar 50 juta pemilih diharapkan memungut suara untuk memilih presiden, Kongres dan sekitar 17.000 pejabat lokal dan nasional baru.
Berlangsungnya pemilu ini dibayang-bayani terjadinya berbagai ksi kekerasan yang mengakibatkan beberapa orang tewas. Polisi mengatakan dua orang tewas pada hari Senin di provinsi Maguindanao di selatan. Setidaknya lima orang tewas pada hari Minggu dalam dua aksi kekerasan terkait dengan pemilu.
Dengan antrian yang masih panjang di beberapa TPS, komisi pemilu memperpanjang waktu pencoblosan satu jam sampai pukul tujuh malam karena adanya sejumlah masalah dengan mesin-mesin pencoblos otomatis yang baru.
Untuk pertama kalinya, pemilu di Filipina ini menggunakan sistem pemungutan suara elektronik. Muncul sejumlah kekhawatiran lebih dari 76.000 mesin yang baru tidak bekerja, setelah sebuah masalah teknis ditemukan minggu lalu.