ASDA yang berbasis di Inggris merupakan anak perusahaan ritel Amerika Walmart. ASDA adalah salah satu dari sejumlah toko di Inggris yang tahun ini memperkenalkan "Black Friday".
Sebelum “Black Friday” dimulai, eksekutif ASDA Ayaz Alam mengatakan itu adalah kabar baik bahwa toko-toko mengadopsi tradisi yang menghasilkan penjualan besar bagi perusahaan induk mereka di Amerika.
“Black Friday adalah hari terbesar belanja dan tersibuk di AS, dan di Walmart kami melihat penjualan besar pada hari itu,” kata Ayaz Alam.
Dan di Inggris, penjualan melonjak.Angka-angka awal menunjukkan pembeli di sana berbelanja senilai lebih dari $ 550 ribu dalam semenit menggunakan kartu kredit, dan membuat kira-kira 8,5 juta transaksi online.
Black Friday adalah tradisi hari belanja terbesar tahunan di Amerika, yang berlangsung sehari setelah hari Thanksgiving dan memulai musim belanja Natal. Tradisi ini disebut "Black Friday" karena bagi banyak pengecer itu menandai awal dari keuntungan tahunan mereka.
Di Inggris, para pengecer tahun ini menawarkan ribuan paket diskon, dengan potongan harga rata-rata 40 persen. Ini mendorong pembeli mulai antri di depan toko-toko beberapa jam sebelum toko-toko dibuka hari Jumat.
Di departemen store John Lewis, anak-anak muda antri sepanjang malam untuk mendapat sepatu dengan harga diskon.
Tetapi sejumlah toko tidak dapat mengatasi arus besar pelanggan. Seorang pembeli melaporkan di sebuah toko kasirnya sampai menangis, ketakutan karena banyaknya pembeli.
Di Manchester, Inggris utara, polisi harus mendatangani sedikitnya tujuh toko setelah kekacauan meletus - seorang perempuan dibawa ke rumah sakit setelah sebuah televisi jatuh menimpa kepalanya.
Polisi mengecam toko-toko yang tidak menyiapkan keamanan - tetapi analis ritel mengatakan kekacauan tampaknya tidak akan menghentikan para pengecer Inggris untuk kembali melakukan tawaran penjualan “Black Friday” tahun depan.
Bryan Roberts adalah analis ritel dari perusahaan Kantar. Menurutnya,”Jika kelak kita melihat ke masa silam kita akan mendapati bermulanya Black Friday di Inggris merupakan hari yang penting.”
Analis lain mengatakan para pengecer tidak akan selalu mendapat keuntungan melalui Black Friday. Nick Bubb, analis ritel independen, mengatakan penjualan awal hanya akan mengakibatkan turunnya bisnis pada bulan Desember, dan membuat pembeli kurang bersedia untuk membayar harga penuh hingga menjelang hari Natal.