Di Ukraina, sebagian warga memilih dekorasi Natal yang menyolok dan berpenampilan modern untuk rumah mereka. Namun sebagian lainnya memilih untuk menghidupkan tradisi lama.
Laba-laba Natal yang dibuat dari jerami adalah salah satunya.
Marina Ivanishin telah membuat kerajinan dari jerami selama 30 tahun. Tetapi generasi berikutnya sekarang tampak tertarik membuatnya juga.
Ia mengajari muridnya, Yulia Malinka, mengenai cara menciptakan desain-desain tradisional hiasan Natal. Marina mengatakan, “Mustahil untuk melewatkan dan tidak memperhatikan ini. Perasaan hangat muncul dari hiasan ini, perasaan sangat nyaman. Dan apa yang kita inginkan di rumah? Tentu saja kenyamanan dan kita menginginkan suasana hati yang tenang. Dan semua ini membantu menciptakan suasana itu.”
Sebagian kalangan mengatakan dekorasi ini mengingatkan orang pada jerami di palungan tempat bayi Yesus berbaring.
Untuk menciptakan dekorasi ini, pengrajin memerlukan jarum, benang dan jerami berbagai ukuran panjang dan lebar. Dan mungkin yang paling penting, imajinasi.
"Bagi saya, ini seperti keajaiban geometris. Kita susun jerami demi jerami, dengan sangat pelan, sangat hati-hati dan akhirnya kita akan dapatkan keindahan ini," kata Yulia.
Setiap desain didasarkan pada bentuk-bentuk geometris berbagai ukuran dan volume yang dirangkai menjadi satu.
Karena bentuknya ini, hiasan tersebut dinamakan laba-laba Natal.
Menurut legenda, laba-laba adalah simbol kemakmuran, dan jaring laba-laba adalah pengingat tentang kesombongan dari barang-barang material, karena orang dapat dengan mudah terperangkap di dalam jaring.
Ivanishin mengatakan dekorasi serupa dibuat di Polandia dan Lithuania. Tetapi tidak seperti versi Ukraina, dekorasi di kedua negara itu dijalin sebagai satu hiasan utuh. Di Ukraina, setiap unsur dapat dilepas dan diganti, membuatnya lebih mudah disesuaikan.
"Secara tradisional, laba-lama kami terdiri dari beberapa elemen, yang ukurannya berbeda-beda. Semuanya dirakit dalam satu struktur dan karena itu menjadi lebih fleksibel. Hiasan ini sangat dinamis – kita dapat memutarnya ke berbagai arah, atau masing-masing bergerak sendiri," ujar Marina.
Marina mengatakan ia tidak pernah menciptakan dua laba-laba yang persis sama. Ia selalu memunculkan sesuatu yang baru. Ia kadang-kadang bekerja sama dengan suaminya, Andriy Ivanishin.
Sang suami mengatakan, "Pertama-tama, saya akan menggarap bentuk utama, dan kemudian melihatnya bersama dengan istri saya dan memutuskan apa yang dapat ditambahkan. Bisa jadi ini berupa bunga, burung, atau malaikat – ini semua tergantung pada suasana hati.”
Perlu waktu dua hari untuk membuat sebuah laba-laba berukuran sedang.
Mengumpulkan dan menyiapkan jerami merupakan langkah lain yang memakan waktu. Andriy mengambil tugas ini. Ia mengeringkan jerami dan memotong-motongnya dengan sangat cermat. Sementara itu, Maria Ivanishin mengumpulkan jerami dari periode pembuatan sebelumnya, dan mengajarkan keterampilannya kepada generasi berikutnya. [uh/ka]