Perusahaan farmasi Jerman untuk pertama kali menyampaikan permintaan maaf atas tragedi thalidomide - 50 tahun setelah obat untuk mengatasi mual pada pagi hari yang diminum ibu hamil pada tahun 1950-an dan awal 1960-an itu menyebabkan ribuan bayi lahir dengan kecacatan yang parah.
CEO Grunenthal, Harald Stock, hari Jumat meminta maaf, dengan menyatakan "kami selama ini bungkam. Untuk itu, kami minta maaf." Kepala farmasi itu berbicara di Stolberg, Jerman, pada peresmian patung perunggu peringatan tragedi tersebut, yang melambangkan anak lahir tanpa anggota badan akibat thalidomide.
Menurut Stock, obat itu diminum banyak ibu hamil "tanpa pernah membayangkan obat itu bisa sangat merusak janin dalam kandungan." Ia menambahkan, "kami meminta Anda menganggap kebisuan kami selama ini sebagai tanda betapa terpukulnya kami atas nasib Anda." Stock mengatakan Grunenthal mulai mengembangkan proyek-proyek bersama korban obat itu untuk memperbaiki kondisi hidup mereka. Beberapa kelompok korban menolak proyek itu karena terlalu terlambat.
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan lebih dari 10 ribu kasus cacat lahir dilaporkan di lebih dari 46 negara, akibat minum thalidomide. Menurut WHO, anak-anak lahir tanpa atau dengan kaki, lengan, dan tangan cacat. Juga terjadi cacat pada tulang belakang, bibir sumbing, dan tanpa atau dengan kelainan pada telinga. Cacat lain mencakup kelainan jantung, ginjal, alat kelamin serta kelainan sistem pencernaan.
CEO Grunenthal, Harald Stock, hari Jumat meminta maaf, dengan menyatakan "kami selama ini bungkam. Untuk itu, kami minta maaf." Kepala farmasi itu berbicara di Stolberg, Jerman, pada peresmian patung perunggu peringatan tragedi tersebut, yang melambangkan anak lahir tanpa anggota badan akibat thalidomide.
Menurut Stock, obat itu diminum banyak ibu hamil "tanpa pernah membayangkan obat itu bisa sangat merusak janin dalam kandungan." Ia menambahkan, "kami meminta Anda menganggap kebisuan kami selama ini sebagai tanda betapa terpukulnya kami atas nasib Anda." Stock mengatakan Grunenthal mulai mengembangkan proyek-proyek bersama korban obat itu untuk memperbaiki kondisi hidup mereka. Beberapa kelompok korban menolak proyek itu karena terlalu terlambat.
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan lebih dari 10 ribu kasus cacat lahir dilaporkan di lebih dari 46 negara, akibat minum thalidomide. Menurut WHO, anak-anak lahir tanpa atau dengan kaki, lengan, dan tangan cacat. Juga terjadi cacat pada tulang belakang, bibir sumbing, dan tanpa atau dengan kelainan pada telinga. Cacat lain mencakup kelainan jantung, ginjal, alat kelamin serta kelainan sistem pencernaan.