Dalam turnamen AS Terbuka tahun ini, pakaian yang dikenakan para atlet umumnya berwarna neon terang, mulai dari kuning, merah muda dan oranye, dari tali sepatu sampai ikat kepala.
"Pakaiannya sangat keren," ujar atlet Amerika Jack Sock, yang muncul di lapangan hari Rabu (31/8) dengan mengenakan kostum kuning terang dari atas sampai bawah.
"Mungkin karena ini kota New York, ada nuansa elektrik dan banyak keriaan, semangat dan antisipasi... Penonton yang riuh dan pertandingan yang riuh cocok dengan pakaian terang."
Tren warna neon ini telah terbangun bertahun-tahun dan mengacu pada tren tahun 1990an, dimana pemain seperti Andre Agassi berambut panjang dan menampilkan jiwa pemberontak.
Nike, khususnya, memunculkan rangkaian pakaian berwarna terang, sehingga puluhan atlet perempuan dan laki-laki tampil dari ujung rambut sampai ujung kaki dalam warna kuning terang, dengan aksen hitam dan merah muda.
Rafael Nadal tampak berbeda dari kawan-kawannya yang memakai Nike dengan pakaian yang umumnya berwarna hitam, namun sol sepatunya berwarna kuning terang.
Tapi apakah para atlet ini berlebihan?
Ketika juara 2009 Juan Martin del Potro tampil di lapangan dengan kaos, celana pendek, kaos kaki, sepatu dan ikat kepala berwarna kuning terang, seseorang mengkritiknya di Twitter: "Jadilah satu dengan bola tenis. Betul-betul menyatu."
Judy Murray, ibu petenis nomor dua Andy Murray, menulis di Twitter tentang gaya pakaian sesama pemain Inggris: "Apakah ada yang menyerang Kyle Edmund dengan pulpen stabilo?"
Atlet Jerman Mischa Zverev tampil dengan topi merah muda, kaos merah muda dan kuning, celana pendek merah muda dan sepatu merah muda. Sementara itu, ditanya tentang sepatu New Balance warna merah muda neon, yang kontras dengan pakaian putih dan hitam yang dikenakannya, petenis Kanada Milos Raonic mengatakan ingin mengikuti arus mode.
"Warnanya sangat merah muda dan sangat terang, tapi saya suka. Saya suka nuansa tidak nyambung ini, ini menjadi semacam titik fokus," ujar Raonic. [hd]
