Sekali sebulan, Magena Morris, Tyler Bone, dan Nic White membawa rak-rak berisi pakaian ke penampungan tunawisma terbesar di Charlotte, North Carolina. Mereka mengajak para tunawisma dalam perkemahan itu "berbelanja" tanpa biaya.
Ide di balik apa yang ke tiga orang itu lakukan adalah membuat penduduk "kota tenda" itu merasa sedang berada dalam toko dan memilah-milah pakaian yang hendak mereka beli. Dengan begitu, tunawisma tidak harus mencari dari tumpukan pakaian bekas.
Mengandalkan barang sumbangan untuk mengisi "toko bantuan gratis yang saling menguntungkan" itu, Morris, Bone dan White menyediakan tidak hanya pakaian melainkan berbagai barang yang sangat dibutuhkan tunawisma di kota terbesar di North Carolina. Jumlah tunawisma di sana bertambah selama pandemi dan kemerosotan ekonomi.
Bagi Morris, misi itu bersifat pribadi. Ia dilahirkan ketika orang tuanya tidak mempunyai tempat tinggal sehingga mereka tidur di mobil, kamar motel dan tenda, atau di sofa teman dan kerabat. Berkat bantuan orang lain, Morris akhirnya mampu mandiri dalam hidup.
"Saya tahu bagaimana rasanya menjadi tunawisma, apa masalah sebenarnya yang dihadapi tunawisma dan apa yang diperlukan setidaknya untuk mandiri," kata Morris.
Morris langsung beraksi. "Menurut saya, kita perlu mengumpulkan barang-barang dan saya akan mencari tahu. Ketika nenek saya membongkar dek dan membuat yang baru, saya bersama Tyler mengumpulkan semua kayu bekas dek itu dan membangun dua tempat pengumpulan donasi," imbuhnya.
Bowen, yang menikah dengan Morris, menjelaskan mengapa upaya mereka berbeda dari beberapa kegiatan sumbangan pada umumnya. "Ini jauh lebih manusiawi. Cara ini menghadirkan pengalaman sebenarnya, tidak hanya, 'Cari dalam kotak ini dan semoga kamu mendapat sepasang sepatu yang cocok.'"
Teman mereka dan pendiri organisasi nirlaba "Not Fade Away", Nic White, memastikan mereka mengumpulkan barang-barang yang berguna dan bermanfaat. "Kami datangi setiap orang dalam setiap tenda dan menanyakan kebutuhan mereka," komentarnya.
Morris, Bone dan White kini berfokus pada penyediaan akses internet, telepon dan stasiun pengisian listrik, yang dibutuhkan untuk memperoleh dokumen penting, melamar kerja atau lulus dari sekolah.
"Toko gratis ini merupakan cara kami membangun hubungan dengan komunitas tersebut. Ini tidak akan menyelesaikan masalah tunawisma. Tetapi, ini memenuhi kebutuhan, untuk menopang kehidupan. Itu sebabnya mengapa toko ini berharga," papar Morris. [mg/ka]