Kandidat calon presiden unggulan Partai Republik, miliarder real estate Donald Trump hari Kamis (31/3) menghadapi kecaman baru karena seruannya untuk “memberikan semacam hukuman” bagi perempuan yang melakukan aborsi jika prosedur itu dilarang di Amerika, meskipun beberapa jam kemudian ia meralat komentarnya itu.
Dalam wawancara yang tegang pada jaringan televisi CNN mengenai komentar Trump, juru bicaranya Katrina Pierson mengatakan “Ini benar-benar kesalahan bicara”.
Pierson mengatakan Trump sekarang “anti aborsi dengan perkecualian” dan lebih cenderung menghukum para dokter yang melakukan aborsi, bukan perempuan kalau MA Amerika membatalkan keputusan mendukung hak-hak aborsi di Amerika yang sudah berlangsung 43 tahun.
Kedua penantang utama Trump dalam pencalonan presiden Partai Republik yang masih bertahan, Gubernur Ohio John Kasich dan Senator asal Texas, Ted Cruz juga menentang hak-hak aborsi.
Tapi Kasich mengatakan komentar pertama Trump mengenai aborsi dan “komentar-komentar ringan” yang dibuat mengenai kemungkinan Amerika menggunakan senjata nuklir “menunjukkan ia tidak siap menjadi presiden Amerika”.
Cruz menuduh Trump mengatakan “apa saja untuk menarik perhatian”.
Trump muncul sebagai kandidat unggulan dalam Persaingan Partai Republik yang sebelumnya ramai. Tapi ia belum mendapat suara mayoritas delegasi konvensi nasional partai Republik yang diadakan bulan Juli mendatang, di mana calon partai tahun 2016 akan dipilih untuk bersaing dalam pemilu nasional bulan November melawan calon Partai Demokrat yang besar kemungkinannya adalah mantan menlu Hillary Clinton. [my/al]