Presiden Donald Trump akan menyampaikan pidato yang ditayangkan secara nasional melalui televisi, Rabu (8/1), pukul 11 pagi waktu Washington DC. Pidato itu diperkirakan terkait serangan misil Iran baru-baru ini yang menarget dua pangkalan udara Irak yang menampung pasukan AS.
Misil-misil itu ditembakkan Rabu pagi, menyusul ancaman para pemimpin Iran mengenai aksi pembalasan terhadap AS yang serangan udaranya menewaskan seorang komandan Iran.
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan Iran itu tamparan di wajah Amerika Serikat, dan mengatakan keberadaan AS di kawasan itu harus diakhiri.
Presiden Iran Hassan Rouhani belakangan menambahkan melalui cuitannya di Twitter bahwa jawaban terakhir Iran atas pembunuhan komandan pasukan Quds Qassem Soleimani adalah mengusir seluruh pasukan AS dari wilayah itu.
Beberapa jam setelah serangan itu Presiden Trump melalui akun Twitternya mengatakan bahwa evaluasi terhadap korban dan kerusakan sedang berlangsung, dan sejauh ini hasilnya baik.
Kantor perdana menteri Irak melalui sebuah pernyataan mengatakan, tidak ada korban di pihak pasukan Irak dan bahwa pihaknya belum menerima lapran mengenai adanya korban di pihak koalisi pimpinan AS.
Pernyataan tersebut mengatakan, Iran sebelumnya memberitahu Irak bahwa pihaknya akan melangsungkan serangan sebagai tanggapan terhadap serangan AS.
Irak menolak pernyataan-pernyataan yang menyebutkan bahwa tindakan Iran itu merupakan pelanggaran terhadap kedaulatannya dan agresi terhadap wilayahnya. Irak menyerukan agar semua pihak menahan diri untuk mencegah krisis AS-Iran berkembang menjadi perang menyengsarakan. [ab/uh]