Presiden Donald Trump, Kamis (27/8) mengatakan AS akan memiliki vaksin bagi virus corona “sebelum akhir tahun ini atau bahkan mungkin lebih cepat lagi.”
Pengumuman itu merupakan bagian dari pidato Trump menerima pencalonannya kembali dari partai Republik, yang disampaikan dari Halaman Selatan Gedung Putih, sebagai bagian dari acara konvensi nasional partai itu.
Para pakar mengatakan vaksin kadang-kadang perlu waktu puluhan tahun untuk dikembangkan, dites dan dinyatakan aman sebelum diberikan kepada para pasien. Namun, harapan begitu tinggi bahwa suatu upaya internasional terpadu akan menghasilkan vaksin yang efektif tahun depan.
“Dalam beberapa bulan ini negara kita dan seluruh planet telah diserang oleh musuh baru dan tak terlihat yang sangat kuat,” kata Trump kepada hadirin yang sebagian besar tidak mengenakan masker dan tidak duduk dalam jarak 1,8 meter, praktik yang secara umum diyakini memperlambat penyebaran virus corona.
AS mencatat 5,8 juta kasus Covid-19, sekitar seperlima dari 24 juta kasus di seluruh dunia, sebut Johns Hopkins University.
Presiden Trump jarang terlihat mengenakan masker di depan umum, praktik lain yang dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus.
AS memiliki lebih banyak kasus Covid-19 daripada negara manapun juga. Brazil menyusul kemudian dengan 3,7 juta kasus dan India di tempat ketiga dengan 3,3 juta kasus.
India, Jumat pagi (28/8) menyatakan telah mencatat 77.266 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhirnya, tingkat harian tertinggi yang pernah terekam di negara itu.
Mengenakan masker di depan umum di Paris kini diwajibkan bagi semua orang mulai Jumat. Langkah baru ini menyusul laporan kesehatan masyarakat baru Prancis bahwa lebih dari 6.000 kasus baru tercatat pada hari Kamis, sementara 5.000 lainnya tercatat pada hari Rabu.
Spanyol menyatakan semua anak sekolah berusia enam tahun ke atas harus mengenakan masker di sekolah. Pengumuman ini muncul hanya beberapa hari sebelum tahun ajaran baru di Spanyol dimulai.
Sekelompok pemimpin Amerika Selatan telah sepakat untuk berbagi informasi dan mengkoordinasikan akses ke vaksin apapun yang dikembangkan atau dimiliki salah satu negara itu.
“Suatu upaya bersama akan membawa manfaat, khususnya dalam hal akses, kuantitas dan harga yang terjamin,” kata Menteri Luar Negeri Chile Andres Allamand, setelah pertemuan virtual presiden-presiden dan menteri-menteri luar negeri pada hari Kamis.
“Kami di Chili mengikuti evaluasi sedikitnya lima proyek dan kami berhubungan dengan sebagian laboratorium dan negara yang secara khusus dapat memperoleh akses ke vaksin-vaksin tersebut dengan harga terjangkau dan sesegera mungkin,” ujarnya. [uh/ab]