Tautan-tautan Akses

Trump: AS Bisa Akhiri Perang di Afghanistan dalam 1 Pekan


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) bersama Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Gedung Putih, Washington, D.C., 22 Juli 2019.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) bersama Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Gedung Putih, Washington, D.C., 22 Juli 2019.

Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia bisa memenangkan perang di Afghanistan dalam waktu satu pekan, namun itu berarti membunuh 10 juta orang. Pada konferensi pers gabungan dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Senin, (22/7), Trump mengatakan, Pakistan akan membantu AS ke luar dari Afghanistan setelah 18 tahun terlibat. Reporter VOA Zlatica Hoke melaporkan, lawatan Khan ke Washington merupakan pertemuan pertama antara pemimpin AS dan pemimpin Pakistan sejak Trump menjabat sebagai presiden.

Perdana Menteri Pakistan berusaha memulihkan bantuan AS ke negaranya, yang diakhiri Trump tahun lalu dengan alasan Islamabad tidak berbuat cukup banyak dalam memerangi ekstremisme.

Trump: AS Bisa Akhiri Perang di Afghanistan dalam 1 Pekan
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:06 0:00

"Masalahnya adalah, sebelum Anda menjabat, Pakistan tidak melakukan apa-apa untuk membantu kami. Pakistan, saya kira, membangkang. Pakistan menentang kami. Menurut saya, sejujurnya, kita sekarang memiliki hubungan yang lebih baik dengan Pakistan ketimbang pada saat kita memberi dana bantuan,” kata Imran Khan.

Trump menyalahkan pemerintah AS sebelumnya terkait kurangnya kerjasama Pakistan.

"Saya kira Pakistan dapat melakukan banyak hal untuk Afghanistan. Mereka dulu memang tidak melakukannya tapi saya tidak menyalahkan Pakistan. Ini terjadi karena mereka berurusan dengan presiden AS yang keliru. Siapa yang tahu? Tapi saya kira, Pakistan bisa melakukannya. Mereka kini banyak membantu kita. Saya kira, Pakistan sebetulnya bisa banyak membantu kita pada masa lalu,” jelas Trump.

Trump mengatakan, bantuan AS untuk Pakistan yang mencapai 1,3 miliar dolar bisa dipulihkan tergantung apa yang telah dilakukan negara itu. Ia menginginkan kerjasama dengan Pakistan yang bisa mewujudkan kesepakatan dengan Taliban untuk mengakhiri perang di Afghanistan dan menarik mundur pasukan AS dari sana setelah hampir 19 tahun.

"Saya kira Pakistan akan membantu membebaskan kita dari keterlibatan di Afghanistan. Kita seperti polisi. Kita tidak berperang. Kalau kita menginginkan perang di Afghanistan, kita akan memenangkannya. Saya bisa memenangkan perang itu dalam waktu satu pekan. Saya hanya tidak ingin membunuh 10 juta orang,” imbuhnya.

Khan mengatakan, tidak ada solusi militer di Afghanistan. "Saya merasa, dan saya kira kita akan membahasnya, ini merupakan hal yang paling mendekati kesepakatan damai. Dan kita berharap dalam beberapa hari mendatang, kita akan bisa mendesak Taliban untuk berdialog dengan pemerintah Afghanistan, mencapai kesepakatan, dan mencantumkannya dalam Konstitusi.”

Sejauh ini, para pemimpin Taliban menolak untuk berunding langsung dengan pemerintah di Kabul. Mereka menyebut pemerintahan itu tidak sah dan boneka Amerika Serikat. Kelompok tersebut telah bertemu dengan sejumlah perwakilan AS dalam tujuh putaran perundingan perdamaian. Para perunding mengklaim telah mencapai kemajuan pada putaran pembicaraan terakhir di Doha, Qatar, yang dimulai 29 Juni lalu. Namun pasa saat bersamaan, serangan Taliban di Afghanistan menewaskan 25 orang. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG