Tautan-tautan Akses

 
Trump Berencana tetap Berlakukan Tarif pada Meksiko dan Kanada

Trump Berencana tetap Berlakukan Tarif pada Meksiko dan Kanada


Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rabat kabinet yang digelar di Gedung Putih, Washington, pada 26 Februari 2025. (Foto: Pool via AP)
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam rabat kabinet yang digelar di Gedung Putih, Washington, pada 26 Februari 2025. (Foto: Pool via AP)

Prospek peningkatan tarif telah menyebabkan perekonomian global mengalami gejolak, di mana para konsumen menyampaikan kekhawatiran terhadap memburuknya inflasi,

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana untuk memberlakukan tarif pada Kanada dan Meksiko mulai Selasa (4/3), selain menggandakan tarif universal 10% yang dibebankan pada impor dari China.

Trump bermaksud mengenakan tarif 25% untuk impor dari Meksiko dan Kanada, dengan pajak 10% yang lebih rendah untuk produk energi Kanada seperti minyak dan listrik.

Langkah tersebut, yang seolah terkait dengan penindakan terhadap perdagangan narkoba dan imigrasi, membuat Meksiko dan Kanada menanggapinya dengan menekankan upaya-upaya yang telah mereka lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Kanada telah membentuk sebuah badan khusus pemberantasan fentanil, sementara Meksiko telah menempatkan 10.000 anggota Pasukan Garda Nasional-nya ke perbatasannya dengan Amerika Serikat.

Kanada siap membalas

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Kamis (27/2) mengatakan negaranya telah menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar Kanada untuk meningkatkan keamanan perbatasan.

“Krisis fentanil yang mereka hadapi di Amerika Serikat, juga kami hadapi di Kanada. Dan selama berbulan-bulan, saya telah menekankan bahwa kurang dari 1% fentanil yang masuk ke Amerika Serikat berasal dari Kanada. Tetapi kita tahu bahwa bahkan 1% atau kurang dari 1% itu pun harus dikurangi,” kata Trudeau.

Berbicara di Montreal, Trudeau menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan semua yang diperlukan untuk menghindari pengenaan tarif dari Amerika Serikat.

“Tetapi jika pada hari Selasa ada pemberlakuan tarif yang tidak dapat dibenarkan terhadap Kanada, maka kami akan segera menanggapinya dengan sangat kuat, sebagaimana yang diharapkan oleh warga Kanada,” kata Trudeau.

Dalam pesan yang diunggah di Truth Social pada Kamis (27/2), Trump mengatakan obat-obatan terlarang seperti fentanil diselundupkan ke AS pada “tingkat yang tidak dapat diterima,” dan bahwa pajak impor akan memaksa negara lain untuk menindak penyelundupan tersebut.

“Kita tidak bisa membiarkan momok ini terus merugikan AS, dan oleh karena itu, sampai momok ini berhenti, atau benar-benar dibatasi, usulan tarif yang dijadwalkan mulai berlaku pada EMPAT MARET sesuai jadwal,” tulis Trump seraya menambahkan “China juga akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10% pada tanggal tersebut.”

Potensi gejolak ekonomi

Prospek peningkatan tarif telah menyebabkan perekonomian global mengalami gejolak, di mana para konsumen menyampaikan kekhawatiran terhadap memburuknya inflasi, sementara sektor otomotif mungkin akan menderita jika dua mitra dagang terbesar AS di Kanada dan Meksiko terkena pajak.

Namun Trump juga kadang-kadang mengambil sikap agresif hanya untuk memberikan penangguhan hukuman di menit-menit terakhir. Trump sebelumnya menyetujui penangguhan tarif terhadap Kanada dan Meksiko selama 30 hari, yang sedianya diberlakukan pada awal Februari lalu.

Trump memang mengenakan tarif sebesar 10% terhadap China atas perannya dalam pembuatan bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan fentanil, dan menurut pesannya di media sosial, pajak tersebut kini akan dinaikkan dua kali lipat.

Jacob Jensen, analis kebijakan perdagangan di American Action Forum, sebuah wadah pemikir berhaluan kanan-tengah, mengatakan tarif sebesar 25% terhadap Meksiko dan Kanada akan menambah total kenaikan pajak masyarakat AS antara US$120 miliar hingga US$225 miliar per tahun. Tarif tambahan China dapat merugikan konsumen hingga $25 miliar.

Potensi harga yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat dapat menjadi pukulan politik bagi Trump, yang dalam kampanye pilpres tahun lalu berjanji kepada para pemilih bahwa ia dapat dengan cepat menurunkan tingkat inflasi, yang melonjak pada masa jabatan Presiden Demokrat Joe Biden.

Namun Trump juga berkampanye untuk memberlakukan tarif yang luas, yang rencananya akan diluncurkan pada tanggal 2 April dengan mengatur ulang tarif agar sesuai dengan pajak yang menurutnya akan dikenakan oleh negara lain. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG