Calon presiden Amerika dari partai Republik Donald Trump dan pesaingnya dari partai Demokrat Hillary Clinton diperkirakan akan membeberkan rencana kebijakan ekonomi mereka dalam kegiatan kampanye di Detroit pekan ini. Dalam beberapa hari belakangan, Trump terus mengritik Clinton, mengolok-oloknya sewaktu capres Demokrat itu berbicara mengenai penggunaan server email pribadi semasa menjabat Menteri Luar Negeri.
Donald Trump mengatakan rakyat Amerika tidak menginginkan seorang presiden yang pernah korslet, atau tidak dapat berpikir dengan baik, sewaktu menangani urusan email sangat penting saat menjabat sebagai menteri luar negeri.
“Ia menggunakan istilah korslet. Ada yang tidak beres di otaknya. Ia benar-benar bermasalah,” katanya.
Clinton mengatakan ia telah berulang kali mengakui bahwa menggunakan dua akun email merupakan suatu kekeliruan.
“Mungkin saya waktu itu tidak berpikir dengan baik. Tetapi Direktur (FBI) Comey mengatakan ini benar-benar bukan disengaja, di pihak saya, untuk tidak memedulikan atau mengabaikan pentingnya dokumen-dokumen itu, karena dokumen tersebut tidak ditandai sebagai dokumen rahasia,” papar Clinton.
Mantan Walikota New York dan jaksa federal Rudy Guilani mengatakan ia bakal mendakwa Clinton terkait caranya menangani dokumen-dokumen itu.
“Maksud saya, pertama-tama ia berbohong. Ia bukannya tidak dapat berpikir dengan baik. Ia berbohong pekan lalu sewaktu mengatakan FBI mendapati bahwa ia tidak berbohong,” ujarnya.
Clinton dan para pejabat lainnya telah menyatakan bahwa dokumen-dokumen rahasia tidak selalu bisa diidentifikasi dengan jelas.
Michael Morell, mantan penjabat Direktur CIA, dalam acara televisi ABC This Week, mengatakan, “Sewaktu ia mengatakan tidak ada informasi rahasia, itulah yang ia maksud. Dokumen itu tidak ditandai demikian.”
Suatu jajak pendapat ABC News/Washington Post baru-baru ini menunjukkan Clinton dan calon wakil presidennya, Senator Virginia Tim Kaine, unggul delapan persen daripada Trump dan pasangan calon wakil presidennya, Gubernur Indiana Mike Pence.
Sementara itu, ekonomi diperkirakan akan menjadi fokus kampanye pekan ini sewaktu kedua calon presiden itu menyampaikan pidato-pidato penting di kota Detroit mengenai rencana mereka jika terpilih.
Trump dijadwalkan berpidato hari Senin sedangkan Clinton akan berbicara hari Jumat di Detroit, kota di kawasan tengah yang merupakan pusat industri otomotif Amerika.
Trump pernah mengatakan bahwa ia akan menjadi presiden terbaik yang pernah Tuhan ciptakan.
Rencana ekonominya diperkirakan akan mencakup pengurangan pajak korporasi untuk pengusaha dan industri serta merundingkan kembali perjanjian-perjanjian perdagangan yang menurutnya hanya bermanfaat bagi negara-negara seperti China dan Meksiko.
Mantan ketua DPR Amerika Newt Gingrich, yang tidak begitu antusias mendukung Trump, ditanya oleh Fox News Sunday apakah rencana ekonomi Trump akan efektif. Ia menjawab, “Tentu saja tidak, tak ada pernyataannya yang tepat.”
Sementara itu Clinton telah menyatakan ia akan mengajukan program penciptaan lapangan kerja terbesar sejak Perang Dunia II, yang berfokus pada pembangunan kembali infrastruktur yang hancur, seperti memperbaiki dan membangun jalan-jalan, jembatan dan bandara. Ia mengatakan akan mengupayakannya dengan memastikan orang-orang kaya dan perusahaan-perusahaan Amerika membayar pajak mereka dengan proporsi yang adil.
Pekan lalu, Trump dikritik keras karena perseteruan terbukanya dengan orang tua seorang tentara Muslim Amerika yang gugur di Irak pada tahun 2004.
Banyak veteran juga merasa bahwa kegembiraan yang ditunjukkan Trump setelah menerima medali Purple Heart, yang diperuntukkan bagi tentara yang terluka atau gugur, merupakan suatu penghinaan.
Beberapa jam sebelumnya di New Hampshire, Trump mengatakan Hillary Clinton mentalnya tidak seimbang dan “benar-benar tidak waras”. Ia membantah pernyataan Clinton bahwa Trump berwatak buruk, mudah terhina, dan tidak dapat diberi kepercayaan terkait arsenal nuklir Amerika.
Trump mengatakan, berdasarkan cara mengelola email-email rahasia sewaktu menjabat menteri luar negeri, Clintonlah yang tidak dapat dipercaya dalam menangani masalah keamanan nasional.
Juga Minggu, Gubernur Ohio John Kasich, yang gagal dalam upayanya menjadi calon presiden dari partai Republik, mengatakan, siapapun yang menang pemilu harus berani menghadapi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Berbicara kepada CNN, Kasich menyebut Putin sebagai “preman” yang berupaya menghidupkan kembali Uni Soviet yang telah lama ambruk. Kasich mengatakan Putin harus mengembalikan Krimea kepada Ukraina dan bahwa Amerika tidak dapat menunjukkan kelemahannya kepada seseorang yang telah bersikap sangat agresif terhadap negara-negara Barat.
Trump dituduh mengagumi Putin dan mengabaikan tuduhan bahwa presiden Rusia itu bersikap brutal terhadap lawan-lawan politiknya. [ab]