Menurut The New York Times dan The Washington Post, Trump awalnya mengotorisasi serangan-serangan terhadap sejumlah target Iran, seperti radar dan baterai misil.
Sementara itu, Reuters melaporkan pemerintah Iran memberitahu kantor berita tersebut bahwa Teheran telah menerima pesan dari Presiden Trump melalui Oman semalam. Pesan itu berisi peringatan mengenai serangan yang akan segera terjadi terhadap Iran.
Tanggapan langsung Teheran terhadap pesan Trump merupakan peringatan keras mengenai konsekuensi-konsekuensi “regional dan internasional” apabila Amerika Serikat melancarkan aksi militer apapun.
Badan Penerbangan Sipil Federal Amerika (FAA), Kamis (20/6) malam, mengeluarkan perintah darurat yang melarang seluruh maskapai penerbangan Amerika memasuki wilayah angkasa di beberapa bagian Teluk Persia dan Teluk Oman, kawasan di mana sebuah pesawat nirawak Angkatan Laut Amerika ditembak jatuh oleh Iran. Beberapa maskapai internasional, termasuk KLM dan Qantas menyatakan mereka juga tidak akan terbang di atas Selat Hormuz.
Drone pengintai Global Hawk terbang di atas Selat Hormuz sewaktu dihantam misil Iran, insiden yang disebut Trump sebagai “kekeliruan paling buruk.”
Insiden terbaru itu berlangsung setelah serangan ranjau terhadap dua kapal tangker minyak di Selat Hormuz. Amerika Serikat menyalahkan militer Iran atas serangan itu, namun Teheran membantah terlibat. Para pejabat Iran mengukuhkan penembakan jatuh pesawat nirawak AS. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan, Iran tidak mengupayakan perang namun akan membela wilayahnya.
Amerika Serikat sendiri tidak ingin lagi terlibat dalam perang.
"Saya kira presiden tidak menginginkan perang. Tidak ada gairah untuk berperang di negara kita,” kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
“Ini hal menjengkelkan baru,” kata Trump, Kamis, saat bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Gedung Putih.
“Drone itu jelas berada di perairan internasional. Kami mendokumentasikan semuanya. Ini terdokumentasi secara ilmiah, bukan hanya kata-kata,” jelas Trump kepada wartawan.
Ketka ditanya apakah aksi tersebut dapat mengarah pada perang dengan Iran, presiden menjawab, “Kalian akan mengetahuinya.”
Trump, yang menjawab pertanyaan dari wartawan, mengatakan penembakan drone Amerika itu mungkin sebuah kecelakaan, bukannya aksi provokatif disengaja yang diperintahkan oleh para pemimpin Iran.
Iran menganggap drone tersebut terbang di wilayah angkasanya, seraya menyebut hal itu sebagai “pelanggaran terang-terangan hukum internasional.” [uh/lt]