Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat di Amerika tidak akan mencegah seorang pria bersenjata membunuh 26 orang dalam sebuah pembantaian di sebuah gereja di Texas dan mungkin akan menghalangi seorang warga yang menyaksikan kejadian itu menghadapi si penembak.
Trump, yang berada di Korea Selatan dalam sebuah lawatan ke lima negara di Asia, mengatakan pada hari Selasa (7/11) jika ada pengetatan pemeriksaan latar belakang pembeli senjata di Amerika “kemungkinan tidak ada orang yang sangat berani yang kebetulan memiliki senapan di mobilnya, maju dan menembaknya, dan mengenainya dan melumpuhkannya."
Ketika ditanya apakah dia mempertimbangkan kebijakan baru pengendalian kepemilikan senjata setelah pembunuhan massal kedua di Amerika dalam lima minggu itu, Trump mengatakan, “Maksud saya, lihatlah kota-kota tang memberlakukan hukum kepemilikan senjata yang ketat di negara kita seperti Chicago, dan Chicago adalah bencana, bencana total. Ingat, jika orang pemberani itu tidak memiliki senjata atau senapan, kita bisa menyaksikan situasi yang jauh lebih buruk di negara bagian Texas yang hebat.” [lt]