Dalam jumpa pers mendadak di Gedung Putih, Kamis (3/1) sore, Presiden Amerika Donald Trump mendesakkan usulnya untuk mendirikan tembok di perbatasan selatan dengan Meksiko, hanya beberapa jam setelah Nancy Pelosi, dari Partai Demokrat, dilantik sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Setelah memberi selamat kepada Pelosi, Trump bergerak cepat ke isu keamanan perbatasan. Menurutnya, tanpa tembok, perbatasan tidak aman, dan bersikeras ia mewakili kehendak rakyat Amerika tentang masalah ini.
Menurut jajak pendapat nasional Quinnipiac University, 54 persen pemilih Amerika menentang pembangunan tembok di perbatasan Amerika-Meksiko, dengan alasan tidak perlu tembok untuk meningkatkan keamanan perbatasan. Sedangkan 43 persen pemilih mendukung pembangunan tembok.
Berdiri di belakang Trump dalam jumpa pers itu adalah delapan orang yang diperkenalkan sebagai petugas Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai, serta Patroli Perbatasan. Petugas-petugas itu tampaknya dihadirkan guna membantu mengadvokasi permintaan Trump akan dana tembok, sementara sebagian operasi pemerintah yang tutup karena keamanan perbatasan, kini memasuki hari ke-13.[ka]
