Presiden Amerika Donald Trump diperkirakan akan memuji-muji ekonomi Amerika dan menekankan perlunya penghalang fisik di perbatasan Amerika dengan Meksiko dalam pidato kenegaraannya malam ini. Pidato itu semula dijadwalkan pada 29 Januari, tetapi diundur menjadi 5 Februari karena penutupan sebagian kegiatan pemerintah Amerika yang disebabkan oleh perselisihan antara presiden dari partai Republik itu dan mayoritas anggota Demokrat di Kongres terkait pendanaan untuk membangun tembok perbatasan.
Wartawan VOA Zlatica Hoke melaporkan perdebatan di Senat hari Senin (5/2) memberikan petunjuk mengenai apa yang diperkirakan akan disampaikan dalam pidato Trump.
Trump diperkirakan akan menampilkan dirinya sebagai seorang pemimpin yang kuat yang memenuhi janji-janji kampanyenya. Pemimpin mayoritas di Senat Mitch McConnel memberi isyarat bahwa kesuksesan ekonomi Amerika akan menjadi bagian utama pidato itu.
McConnell menyatakan, "Kebijakan-kebijakan ekonomi partai Republik yang propertumbuhan, prokeluarga telah membantu para pencipta lapangan kerja di negara kita dan usaha kecil melaju pesat, dan keluarga-keluarga kelas menengah di berbagai penjuru negara ini terus menuai hasilnya.”
Fraksi Demokrat siap menanggapinya, sebagaimana yang diperlihatkan oleh pemimpin minoritas di Senat Chuck Schumer.
Schumer hari Senin mengemukakan, "Besok presiden dapat diduga akan mengatakan bahwa kondisi negara kita dalam keadaan kuat, tetapi kenyataannya adalah, keadaan ekonomi Trump melemahkan kelas menengah Amerika. Keadaan sistem layanan kesehatan Trump menyulitkan keluarga-keluarga Amerika, dan keadaan pemerintahan Trump diliputi kekacauan dan ketidakcakapan.”
Trump telah mengakui bahwa ia mungkin tidak akan dapat memperoleh cukup banyak dukungan dari Kongres untuk membiayai pembangunan tembok perbatasan, janji penting lainnya dalam kampanye kepresidenannya. Trump telah menyatakan bahwa ia mungkin akan mendeklarasikan situasi darurat nasional untuk memperoleh dana yang diperlukan dan mungkin menggunakan pidato kenegaraan untuk mendesakkan opsi tersebut. Senator Lindsey Graham mendesak sesama anggota partai Republik agar mendukung Trump.
Graham menyatakan, "Apabila Demokrat tidak bekerja sama dengannya, menurut saya akan buruk bagi para anggota Republik untuk melemahkannya jika ia berupaya untuk mendirikan pembatas dengan menggunakan kewenangannya sebagai panglima tertinggi.”
Trump juga kemungkinan besar akan menyatakan keberhasilan dalam mediasi Amerika di Afghanistan sebagai justifikasi untuk mengakhiri keterlibatan Amerika selama 17 tahun di sana. Rand Paul, senator Republik dari Kentucky, juga pendukung gigih penarikan pasukan Amerika dari Suriah dan Afghanistan.
Paul mengatakan, "Dengan ukuran apapun, kita menang. Kita membunuh pemimpin al-Qaida Osama bin Laden. Kita telah mengacaukan kamp-kamp teror di Afghanistan. Apakah Afghanistan kacau? Jelas, Aghanistan kacau, sebelumnya kacau dan akan selalu kacau.”
Tetapi sebagian legislator dari kedua partai menentang penarikan tersebut. Termasuk di antaranya Senator dari partai Republik John Cornyn, yang mengatakan, "Salah seorang kolega kami, senator dari Florida, Marco Rubio, menyatakan terorisme itu seperti tumor, seperti kanker. Kita dapat berusaha menghilangkannya, tetapi kalau kita tidak berhasil menghilangkannya, meskipun kita berhasil menyusutkannya, ia akan kembali muncul begitu kita menyingkirkan tekanan terhadapnya.”
Trump juga diperkirakan akan mengklaim kemajuan dalam perundingan perdagangan oleh pemerintahannya dengan China dan pembicaraan dengan Korea Utara mengenai denuklirisasi di Semenanjung Korea. [uh/ab]