Mantan Presiden AS Donald Trump mengkritik pemerintahan presiden Joe Biden atas penanganannya terhadap Korea Utara, dalam sebuah forum global di Seoul yang diselenggarakan sebuah gereja terkemuka di Korea Selatan.
Beberapa mantan pemimpin dan pejabat tinggi berpartisipasi secara virtual atau secara langsung pada acara akhir pekan itu, yang diselenggarakan oleh Gereja Unifikasi, sebuah kelompok Kristen yang terkenal karena acara pernikahan massal dan kepemilikan bisnisnya di dalam dan luar negeri. Mantan wakil presiden Mike Pence termasuk di antara mereka yang juga menghadiri acara tersebut dan berbicara secara langsung.
Trump muncul dalam rekaman pesan video yang diputar pada hari Minggu di forum itu. Ia mengatakan uji coba misil Korea Utara yang meningkat belakangan ini tidak akan pernah terjadi jika ia yang menjadi presiden.
Ia juga mendesak Korea Utara untuk tidak melakukan tindakan apa pun yang dapat “membahayakan'' apa yang digambarkannya sebagai “kesempatan unik yang telah kita upayakan dengan sangat keras untuk diciptakan bersama selama empat tahun terakhir.''
Korea Utara melanjutkan uji coba peluncuran misil jarak pendek yang mengancam sekutu AS, Korea Selatan, saat Trump menjabat pada 2019. Tahun sebelumnya, Kim menangguhkan pengujian bom nuklir dan rudal balistik jarak antarbenua.
Trump bertemu Kim tiga kali selama masa kepresidenannya. Diplomasi mereka tidak pernah pulih sejak gagalnya pertemuan kedua mereka pada Februari 2019, ketika Amerika menolak tuntutan Korea Utara untuk mencabut sanksi-sanksi yang dipimpin AS dengan imbalan penyerahan sebagian kemampuan nuklirnya.
Korea Utara memulai tahun 2022 dengan peningkatan aktivitas pengujian senjatanya. Pada Januari saja, negara itu telah melakukan tujuh putaran peluncuran misil.
Selama pidatonya di pertemuan akhir pekan itu, Pence mengatakan hubungan yang semakin dalam antara China dan Rusia menimbulkan ancaman yang meningkat terhadap negara-negara tetangga mereka. Ia juga menyerukan denuklirisasi Semenanjung Korea.
Saat berada di Seoul, Pence bertemu dengan kandidat presiden konservatif Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan penasihat kebijakan luar negeri untuk partai saingan yang kini berkuasa, Lee Jae-myung. Politisi AS itu bertukar pandangan tentang Korea Utara, menurut pejabat kampanye dari kedua kubu.
Mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon termasuk di antara mereka yang menghadiri acara Gereja Unifikasi itu secara langsung, bersama dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. [ab/uh]