Pemerintahan Donald Trump memberlakukan larangan berbicara dengan media di Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) setelah memberlakukan pelarangan serupa di Departemen Pertanian dan Departemen Dalam Negeri.
Kantor-kantor berita melaporkan bahwa pejabat-pejabat Trump telah memberitahu para staf EPA agar tidak berbicara kepada wartawan atau menerbitkan siaran pers apa pun atau memasang apa pun di media sosial.
“Permintaan media yang akan datang akan diperiksa secara hati-hati,” demikian diberitahukan kepada salah seorang di badan itu.
“Kirim hanya pesan-pesan penting karena pesan-pesan bisa disebarluaskan dan berakhir di tangan media."
EPA juga diperintahkan untuk menghentikan bantuan dana dan pekerjaan kepada sebagian kontraktor yang tersebar di seluruh Amerika untuk mengamati kualitas air dan isu-isu keamanan lainnya.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan kepada wartawan tidak ada informasi mengenai perintah pada EPA dan mengatakan Gedung Putih “sedang menyelidikinya”.
Namun kantor Associated Press mengutip pejabat Trump yang ditunjuk untuk EPA mengatakan Gedung Putih hanya “berusaha menangani semuanya dan memastikan apa yang keluar mencerminkan prioritas-prioritas pemerintahan baru”.
Pihak berwenang setempat dan negara bagian yang bergantung pada EPA mengatakan mereka tidak mendapat rincian mengenai apa arti perintah itu dan dampaknya pada pekerjaan mereka.
Banyak pemerhati lingkungan khawatir Trump akan membatalkan peraturan yang melindungi udara dan air di Amerika dalam upayanya untuk mengurangi besar dan cakupan pemerintah federal. Tapi Trump menyebut dirinya seorang pencinta lingkungan yang percaya negara bisa memiliki udara dan air bersih tanpa peraturan-peraturan ketat yang dikatakannya merugikan ekonomi dan lapangan pekerjaan.
Pemerintahan baru Trump juga memerintahkan layanan riset Departemen Pertanian menghentikan pengiriman siaran pers dan email. Pemerintah juga menghentikan postingan akun Twitter Departemen Dalam Negeri setelah para pejabat mengirim foto-foto yang menunjukkan pengunjung pelantikan hari Jumat lebih sedikit dari pengunjung pada pelantikan pertama mantan Presiden Barack Obama tahun 2009. [my/al]